Cambukan Pondok Pesantren

Beberapa hari yang lalu, Jombang dihebohkan dengan keberadaan video cambukan rotan kepada santri yang dilakukan di salah satu pondok pesantren di Jombang. belakangan diketahui penyebab hukuman itu adalah karena santri didapati menenggak minuman keras.

Pendapat saya pribadi sbb:
1. Hidup ini beresiko, resiko berhasil dan resiko gagal dan pada akhirnya setiap kegagalan akan menyakitkan. Sebagaimana ketika kecil, orang tua kita akan membelikan sepeda jika kita naik kelas, tetapi jika tidak naik kelas kita akhirnya tidak dibelikan sepeda. ini sangat menyakitkan bagi kita, tetapi aturan diawal sudah ditetapkan tetapi kita tidak mampu mencapainya dimana yang lain bisa.
2. Pertanda taubat seseorang adalah dengan hukuman, sebagaimana jaman Nabi jika melakukan zina, maka dirajam, jika mencuri dipotong tangan dst. Taubat ini akan diterima Allah Insyallah. bagi orang yang memperdulikan akhiratnya, maka lebih baik dosa ditebus di dunia saja.
3. Seharusnya berita seperti ini tidak perlu membuat heboh seIndonesia raya.
4. Pengunggah biasanya tidak senang dengan keberadaan aturan tsb karena terlihat kejam dan tidak berperikemanusiaan.

Menurut Gus Qoyim yang menjadi pimpinan pondok pesantren, hukuman sudah diketahui awal awal oleh santri dan juga keluarganya dan mereka ikhlas dengan hukuman tersebut, hukuman menandakan bahwa santri tersebut bersalah dan akan bertaubat.

Pada akhirnya, dengan hebohnya video ini maka akan ada penggiringan opini dari sebagian orang bahwa pondok pesantren mengajarkan kekerasan  sehingga pada satu saat pemerintah akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Pada satu saat bisa juga pondok pesantren akan di bredel kurikulumnya, akan dipilah mana kitab yang diperbolehkan dst....hampir sama dengan represifnya Mesir dimana khutbah Jumat materinya ditentukan pemerintah, ulamanya pilihan pemerintah dst..

Dunia makin tua................

Beberapa bulan yang lalu, Pak Kyai di Jombang sempat berbicara dengan nada tinggi, karena ada sebagian orang mengatasnamakan Lembaga HAM mengkritik kebudayaan pesantren yang dianggap keras dan kolot, semisal memberi hukuman pukul tangan dsb. pak Kyai bilang itu urusan internal pondok kami sendiri, itu cara kami mendidik santri supaya jadi ulama, kalian tidak perlu mengajari kami. Persetan atas nama HAM yang berbuat tidak adil dan apa yang sudah anda perbuat untuk Palestina ketika diserang Israel/Amerika???

Ini mengingatkan saya sekitar 10 tahun yang lalu, ada opini bahwa teroris muncul dari pondok pesantren. sama seperti berita di Metrotv bahwa Teroris muncul dari Remas dst.. apakah ini tanda tandanya?????
mari galang persatuan dan kesatuan, musuh dari dalam mulai bergerak atas nama HAM. hak asasi manusia sampah yang hanya punya kepentingan dan standar ganda. apakah pegiat HAM sudah bekerja dengan adil dan profesional???apakah pegiat HAM sudah melakukan bantuan hukum dengan adil??? pegiat HAM hanya akan tajam kebawah dan tidak bisa tajam keatas, sebagaimana perang yang dilakukan oleh Amerika akan terus dibenarkan oleh HAM, Palestina akan selalu dianggap salah oleh HAM.

siapakah pencetus HAM????AMERIKA!!!!

Wallahu a'lam

Jombang, 10 Desember 2014.


Saiful



sumber:
http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/225694/cetar!_ppuw_jombang_minta_pemerintah_legalkan_hukum_cambuk.html#.VIgR7tKUfSt








Share:

Kenaikan UMK vs Kenaikan BBM

Kenaikan UMK vs Kenaikan BBM

Hanya selang dua hari sejak pengumuman kenaikan BBM oleh Bapak Jokowi tepatnya tanggal 18 Nopember 2014 tengah malam, pada tanggal 20 Nopember 2014 di Jombang terjadi gempar demonstrasi besar besaran yang melibatkan seluruh kaum buruh dalam menuntut upah murah yang coba di floorkan oleh Bupati yakni hanya naik sekitar Rp. 50 rb (3%). Apa hubungan kedua Kenaikan ini???

Demonstrasi kenaikan UMK memunculkan kenekatan, keberanian, heroisme dan kebersamaan yang melibatkan seluruh buruh pabrik di Jombang. Permintaan kenaikan yang dianggap diperlamban ini membuat massa marah dan menghujat Bupati, bagaimana hujatan coba cari di medsos, Facebook, Twitter dll!!!. Demonstrasi menuntut UMK membuat kebersamaan karena buruh satu visi yakni mendapatkan upah layak untuk hidup di Jombang.

Beda dengan kenaikan BBM yang sepertinya masih khilafiyah, ada yang setuju dan ada yang tidak. Bagi sebagian besar rakyat kecil memang kenaikan ini membuat penderitaan bertambah. angkot, penjual pecel keliling, petani, tukang becak dll menderita. Tetapi ada juga orang yang mendukung kenaikan ini dengan alasan penyelamatan APBN, uang negara dll sebagaimana cerita tetangga pak tua tukang becak yang membela kenaikan BBM ini, persis dengan alasan penyelamatan keuangan negara seperti yang dibahas tiap jam di Metro TV...hehehe. saya yakin diantara para buruh tersebut ada sebagian yang menyetujui kenaikan BBM???

Bagi saya mungkin fanatisme berlebihan harus bisa di replace dengan kelogisan berpikir, artinya harus ada perbandingan lurus cara berpikir. Dengan bersatunya buruh dalam menuntut kenaikan UMK, maka harusnya buruh juga bersatu padu dalam memprotes kenaikan BBM. jika buruh bersatu dalam demo kenaikan UMK tapi dia juga setuju kenaikan BBM ini tidak logis sama sekali. Bingung dan Gagal Paham.....hehhee

Walhasil bersyukurlah para buruh tanggal 21 Nop 2014, ditetapkan kenaikan upah Jombang sebesar 17% ini sebenarnya cukup besar, besar kecilnya kenaikan UMK adalah relatif sesuai kebutuhan hidup. sekali lagi besar kecilnya kenaikan ini adalah relatif. Seseorang yang belum berkeluarga, mungkin gaji tetap sebesar Rp. 1.725.000,- di kota Jombang itu mungkin cukup, hal ini mungkin berbeda jika karyawan sudah berkeluarga.

Pertanyaannya lagi adalah BBM yang sudah dinaikkan Rp. 2000,- apakah bisa diturunkan oleh rezim Jokowi paling gak turun Rp. 1000,-??? apalagi dengan turunnya harga minyak dunia per barrel. Wallahu a'lam

Rangkuman:
Tulisan ini intinya mengkritisi kegagalan berpikir kawan kawan, seharusnya kita sama dan sependapat jika kita syukuri kenaikan UMK dan memprotes kenaikan BBM. Jangan kemudian kita setuju UMK naik, tetapi setuju juga BBM naik itu namanya gagal paham dan tidak logis dipandang dari sudut manapun.


Jombang, 22 Nopember 2014


Saiful





Share:

generasi 80-an vs Generasi millenium

Jarak rumah saya dengan Musholla sekitar 60 meter, biasanya saya selalu mengajak kedua anak saya untuk ke Musholla waktu Maghrib maupun Isya', Dhuhur dan ashar saya masih kerja,  kalau subuh saya  masih sulit bangun lebih pagi ke musholla :) doakan ya
pada waktu maghrib dan isya' ini pemandangan sangat kontras saya temukan di Musholla, yakni musholla mayoritas diisi kaum tua dan anak kecil, kaum tua umur mungkin berisi 50 tahunan keatas, sedang anak kecil mungkin berumur 12 tahunan kebawah, ada beberapa anak muda adalah anaknya kyai samping rumah. saya bertanya dalam hati kemana anak mudanya sebaya SMP, SMA, maupun kuliahan? saya kemudian berpikiran bahwa generasi muda saat ini sedikit demi sedikit mulai mundur keinginan belajar agama dan ibadahnya, mereka lebih suka cangkrukan dipinggir jalan. anak muda sekarang lebih suka melihat sinetron daripada pergi ke masjid, anak muda sekrang lebih suka ke warnet untuk game online daripada ngaji ke kyai, anak muda lebih suka mainan HP untuk chattingan daripada membantu orang tuanya.
Hal ini berbanding terbalik dengan pendidikan orangtua jaman dulu, Jaman saya kecil di kampung halaman, jaman belum ada listrik masuk desa :), orangtua saya cukup ketat jika menyangkut agama, sholat 5 waktu harus ke masjid, ngaji tiap sore baik ngaji Quran, fiqh, Sirah dll. sehingga masjid dikampung selalu dipadati jamaah sholat, Mereka masih ingin masuk surga.
Saat ini anak saya sekolah di Madrasah Ibtidaiyah yang saya lihat muatan agama yang merupakan pondasi awal anak dan pendidikan formalnya berimbang. Otak anak kecil harus dipenuhi dengan muatan agama, Quran, doa, akhlak dsb. Anak pertama yang berumur 7 tahun alhamdulillah sudah menjalankan sholat 5 waktu atas kesadaran sendiri, sekali lagi kesadaran mereka sendiri atas pendidikan disekolah mungkin. Anak saya saat ini sudah menginjak juz 20 dengan membaca Mushaf Beirut.
Saya akan mencoba membimbing dengan baik anak-anak sekuat saya, kami yakin orang pandai, cerdas, jujur dan para ilmuwan adalah orang yang masa kecilnya memang punya pendidikan agama yang baik, bukan anak yang sering cangkrukan pinggir jalan, dugem dll. orang cerdas dilahirkan dari keluarga yang orangtuanya peduli terhadap anak-anaknya.


Jombang, 30 Oktober 2014


Saiful


Share:

Aktivis

Kita sering mendengar bahwa si A adalah aktivis. jika kita teliti kata aktivis dari kamus bahasa Indonesia adalah orang yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya. artinya aktivis adalah manusia yang mempunyai keaktifan dalam bekerja, berdiskusi, bekerja, berpikir dll yang akhirnya semua bisa dinikmati orang lain.
Dari arti tersebut saya berpikiran bahwa siapapun bisa disebut aktivis ketika dia memang aktif, menggerakkan massa atau pemikiran dalam bidang tertentu untuk kemajuan sebuah organisasi atau perusahaan. meskipun ada orang pandai, cerdas tapi dia tidak mem-floor-kan ide, gagasan dan hanya pasif maka dia bukan seorang aktivis.
Dalam sebuah perusahaan terkadang juga ada aktivis yakni orang yang tidak henti hentinya menyampaikan kebenaran dan menolak perbuatan semena-mena, meskipun hanya menyampaikan ide saja. mereka biasanya akan disisihkan karena dianggap sebagai "penyakit" dan sulit memajukan perusahaan. pada akhirnya banyak orang yang vokal akan merasakan tidak dihargai dan disisihkan sehingga resign dengan sendirinya :). banggalah jadi Aktivis.
bagi saya sendiri, keberadaan orang yang vokal dan bersuara lantang ini tetap perlu sebagai penyeimbang sebagaimana KMP vs KIH.....hahaha akhirnya masuk dunia politik lagi.
Sebuah serikat kerja tetap akan dibutuhkan disebuah pabrik atau perusahaan untuk memberi keseimbangan antara buruh dan juragan, karena itu pemerintah pasti mewajibkan setiap perusahaan untuk memfasilitasi serikat kerja di perusahaannya. Pihak serikat kerja dan perusahaan harus fair dalam bekerja, aturan main ada dan jelas. Judi, minum miras, merokok, adu jotos pasti harus dikeluarkan itu sudah jelas jadi gak usah dibela-bela orang seperti ini. untuk mem PHK juga jangan bingung, aturan ada dan jelas keluarkan beres!!!
Aktivis harus mempunyai akal dan argumentasi yang kuat, bukan hanya sekedar ikut-ikutan saja, kalau sekedar ikut-ikutan saja biasanya disebut wayang yang berlagak ngaktifis...hehehehe. Selamat menjadi aktifis untuk masa depan lebih baik, kita bukan hanya robot yang bisa diperintah, tapi kita punya akal untuk menerima dan menjalankan. Tanyalah jika belum jelas, pikir dan jalankan jika sudah jelas. so jadilah orang yang cerdas bukan hanya pengekor (baca: ngaktivis).

ANAK MUDA SELALU BERKATA; BERIKAN KAMI KEKUASAAN, PASTI AKAN KAMI GUNCANG DUNIA!!!

aktivis;
[n] (1) orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yg bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dl organisasinya

Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/aktivis/mirip#ixzz3GextdDz2


Jombang, 20 Oktober 2014


saiful
Share:

Manajemen Tradisional vs Manajemen Modern

Kalau kita bekerja di sebuah pabrik besar dan bonafid kita akan melihat bagaimana semua bagian, semua lini, semua level dari bawah sampai atas mereka akan sangat menghormati SOP dan aturan yang berjalan, meskipun aturan bisa berbeda antara pabrik satu dengan pabrik lainnya. SOP ibarat kitab suci yang harus dipahami bersama kemudian dijalankan, SOP ibarat Pancasila yang harus dihormati dan dilaksanakan.
Ketidakmampuan akan menjalankan SOP hanya akan membuat organisasi ataupun pabrik amburadul yang pada akhirnya membuat pabrik mengalami kerugian. Level atasan yang bisa menjalankan SOP harus orang yang pandai, konsisten, mampu memimpin, bisa berkomunikasi dsb. SOP bisa dijalankan pada orang yang berpendidikan.
Amburadulnya perusahaan karena SOP belum dianggap sebagai aturan yang mengikat. bahkan SOP ini bisa dilanggar oleh atasan sendiri??? ehmm bagaimana mungkin bisa bawahan mengikuti aturan yang tidak konsisten, guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Cara berpikir Tradisional akan menghasilkan nilai yang rendah juga.
Bagi saya bawahan adalah ibarat tentara yang bisa melakukan kerja apa saja yang diperintahkan atasannya. Atasan ibarat kepala, bawahan ibarat ekor. Rekrutmen pemimpin harus dari berbagai aspek, bukan hanya kenal dan baik saja.
Beda Manajemen Tradisional vs Manajemen Modern secara sekilas sbb:
1. Manajemen Tradisional tidak pernah menjalankan SOP dan aturan, cukup perintah atasan selesai, sedangkan Manajemen modern akan membuat planning matang untuk mencapai dan semua level menghormati aturan.
2. Manajemen Tradisional anti kritik dan masukan yang membuat perusahaan hanya jalan ditempat, kita perlu ingat bahwa otak manusia pemberian Tuhan sangat terbatas. Manajemen Modern akan melibatkan semua karyawan dalam mengambil keputusan, memanusiakan manusia.
3. Di Manajemen Tradisional masih ada KKN (korupsi, Kolusi Nepotisme) yang kental, sedangkan Manajemen Modern akan menjadikan asas profesionalisme dalam pekerjaannya.
4. Manajemen Tradisional akan merekrut orang yang hanya bisa diperintah dan siap, sedangkan Manajemen Modern akan mencari orang yang profesional dan berintegritas.
5. Manajemen Tradisional membuat sistem kerja koboy artinya tembak sana tembak sini, perintah sana perintah sini karena atasan adalah bos, manajemen Modern akan melakukan koordinasi kerja berdasar perencanaan dan aturan.
6. dst......

setiap yang sakit ada obatnya, setiap masalah ada penyelesaiannya SO selamat memperbaiki dengan cerdas.

Jombang, 16 Oktober 2014


saiful



Share:

Kisah Isa AS di Akhir Zaman

Sebuah Tinjauan Nubuwah tentang Turunnya Isa as di Akhir Zaman
Kajian tentang kemunculan Al-Mahdi dan keluarnya Dajjal selalu beriringan dengan pembahasan turunnya Nabi Isa as. Kedatangan Isa yang akan memberikan dukungan terhadap Al Mahdi dan Thaifah Manshurah yang bersamanya, lalu memerangi Dajjal dan membunuhnya merupakan bagian dari keimanan seorang muslim terhadap tanda-tanda kiamat kubra. Turunnya Nabi Isa di akhir zaman adalah masalah akidah yang telah tetap berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang mencapai derajat mutawatir.
Dalil-dalil dari Al-Qur’an
Pertama, firman Allah Ta’ala: Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az Zukhruf [43]: 57-61).
Konteks ayat-ayat ini bercerita tentang kisah Nabi Isa. Pada akhir rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah berfirman وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Maknanya adalah, turunnya Nabi Isa sebelum terjadinya kiamat kelak merupakan pertanda bahwa terjadinya kiamat sudah sangat dekat. Makna ini dikuatkan oleh qira’ah Ibnu Abbas, Mujahid dan sejumlah ulama tafsir lainnya yang membaca ayat ini dengan memfathahkan huruf ‘ain dan lam pada lafal la-‘ilmun sehingga menjadi وَإِنَّهُ لَعَلَمٌ لِلسَّاعَةِ, yang maknanya adalah ‘Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar merupakan salah satu tanda (dekatnya) hari kiamat’.[1]
Kedua, firman Allah Ta’ala: “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan ada­lah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An-Nisa’ [4]: 157-159).
Ayat-ayat dalam surat An-Nisa’ di atas menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi tidak mampu membunuh Nabi Isa, tidak pula mampu menyalibnya, karena Nabi Isa telah diangkat oleh Allah Ta’ala ke langit lengkap dengan jasad dan ruhnya. Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib, tetapi ada orang yang diserupakan dengan Isa di mata mereka, dan orang itulah yang mereka salib sebagaimana firman Allah Ta’ala: Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Makna lafazh di dalam firman Allah بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ mengandung arti bahwa Allah telah mengangkat Isa lengkap dengan jasad dan ruhnya, sehingga dengan demikian tercapai bantahan terhadap pengakuan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh dan menyalibnya, karena pembunuhan dan penyaliban itu hanya terjadi pada jasad saja. Dalam hal ini, pengangkatan ruhnya saja tidak cukup untuk membantah pengakuan mereka itu. Karena yang disebut oleh Isa itu mencakup badan dan ruh, sehingga tidak cukup dengan hanya menyebut salah satu dari kedua unsur itu, kecuali ada bukti yang membenarkan, sedangkan di sini tidak ada bukti seperti itu. Lagi pula, pengangkatan ruh dan jasadnya secara keseluruhan itu sesuai dengan keperkasaan Allah Yang Maha Sempurna, dan sesuai dengan hikmah, kemuliaan dan pertolongan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang dikehendaki-Nya.
Dalil-Dalil dari As-Sunnah
Terdapat banyak hadits shahih yang menjelaskan bahwa Nabi Isa belum wafat. Isa diangkat oleh Allah ke langit —sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat di atas— dan kelak di akhir zaman akan turun kembali ke dunia untuk memerangi Dajjal, menegakkan keadilan Islam, dan akhirnya wafat dan dikebumikan di bumi layaknya manusia yang lain. Di antara hadits-hadits tersebut adalah,
1. Rasulullah bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima pemberian harta.”[2]
2. Rasulullah bersabda: “Bagaimana keadaan kalian apabila Ibnu Maryam turun di antara kalian sedangkan yang menjadi imam (pemimpin) kalian berasal dari kalangan kalian sendiri?”[3]
3. Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Saya mendengar Nabi bersabda: “Akan senantiasa ada di antara umatku satu kelompok yang berperang di atas kebenaran, mereka senantiasa menang hingga hari kiamat.” Beliau bersabda: “Lantas Isa ibnu Maryam turun, maka pemimpin kelompok tersebut berkata, ‘Kemarilah, shalatlah sebagai imam kami!’ Maka Isa menjawab, “Tidak, sebagian kalian memimpin sebagian yang lain sebagai penghormatan Allah terhadap umat ini.”[4]
Bagaimana dan kapan Nabi Isa turun ke Bumi ?
Setelah Dajjal muncul dan melakukan perusakan dan penghancuran di muka bumi, Allah mengutus Isa ‘alaihissalam untuk turun ke bumi turun di menara putih di timur Damsyiq, Siria. Beliau mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran; beliau taruh kedua telapak tangan beliau di sayap dua orang Malaikat. Bila beliau menundukkan kepala, meneteslah / menurunlah rambutnya, dan bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Dan tidak ada orang kafir yang mencium nafasnya kecuali akan mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan matanya.
Beliau akan turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah yang berperang untuk menegakkan kebenaran dan bersatu-padu menghadapi Dajjal. Nabi Isa as. turun pada waktu sedang diiqamati shalat, lantas beliau shalat di belakang pemimpin kelompok itu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ketika Allah telah mengutus al-Masih Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua Malaikat; bila ia menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya kecualipasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lain Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya dipintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga. “[5]
Ibnu Katsir berkata, “Inilah yang termasyhur mengenai tempat turunnya Isa, yaitu di menara putih bagian timur Damsyiq. Dan dalam beberapa kitab saya baca beliau turun di menara putih sebelah timur masjid Jami’ Damsyiq, dan ini rupanya pendapat yang lebih terpelihara. Karena di Damsyiq tidak dikenal ada menara di bagian timur selain di sebelah Masjid Jami’ Umawi di Damsyiq sebelah timur. Inilah pendapat yang lebih sesuai karena beliau turun ketika sedang dibacakan iqamat untuk shalat, lalu imam kaum Muslimin berkata kepada beliau, “Wahai Ruh Allah, majulah untuk mengimami shalat.” Kemudian beliau menjawab, “Anda saja yang maju menjadi imam, karena iqamat tadi dibacakan untuk Anda.” Dan dalam satu riwayat dikatakan bahwa Isa berkata, “Sebagian Anda merupakan amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah untuk umat ini.” [6]
Tersebarnya Keamanan dan Barakah pada Zaman Isa ‘Alaihis-salam
Betapa menyenangkan seandainya kita termasuk yang mendapatkan karunia untuk tinggal semasa dengan nabi Isa as. Karena di masa beliau kehidupan manusia benar benar aman dan damai, bahkan kedamaian itu bukan hanya milik manusia, tetapi juga merata hingga kepada binatang. Zaman Isa ‘alaihissalam (setelah turun kembali ke bumi) ini merupakan zaman yang penuh keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran serta kelapangan. Allah menurunkan hujan yang lebat, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan serta banyak barakahnya, harta melimpah ruah; dendam, dengki, dan kebencian hilang sirna.
Dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang panjang yang membicarakan tentang Dajjal, turunnya Isa, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj pada zaman Isa ‘alaihissalam, dan do’a Isa agar mereka dihancurkan, Rasulullah saw bersabda:
“… Kemudian Allah menurunkan hujan, dan tak ada rumah tanah liat maupun bulu yang dapat menahan airnya, lantas mencuci bumi hingga bersih seperti cermin kaca. Kemudian diperintahkan kepada kami: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah barakahmu.’ Maka pada hari itu sejumlah orang dapat memakan buah delima dan bernaung di bawahnya. Dan susupun diberi barakah, sehingga susu seekor unta bunting yang sudah dekat melahirkan dapat mencukupi banyak orang, susu seekor sapi mencukupi untuk orang satu kabilah, dan susu seekor kambing mencukupi untuk satu keluarga….” [7]
Rasulullah saw bersabda :
“Demi Allah, sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil, akan membebaskan jizyah, unta-unta muda akan dibiarkan hingga tidak ada yang mau mengurusinya lagi, sifat bakhil, saling membenci, dan saling dengki akan hilang, dan orang-orang akan memanggil-manggil orang lain yang mau menerima hartanya (shadaqahnya), tetapi tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.[8]
Imam Nawawi berkata, “Maknanya, bahwa pada saat itu orang-orang sudah tidak tertarik lagi untuk memelihara unta karena banyaknya harta kekayaan, keinginan sedikit, kebutuhan tidak ada, dan sudah tahu bahwa kiamat telah dekat. Dan disebutkannya lafal al-qilash (unta muda) dalam hadits ini karena unta muda itu merupakan harta yang paling baik bagi bangsa Arab (pada waktu itu).
Kiamat di Ambang Pintu
Masa tinggal Isa di bumi setelah turun dari langit menurut riwayat adalah se­lama tujuh tahun, dan menurut sebagian riwayat yang lain lagi selama empat puluh tahun. Setelah itu wafat pula Imam Mahdi dan Al Qahthani yang melanjutkan kepemimpinannya. Tidak lama setelah itu, terbitlah matahari dari barat dan binatang melata yang keluar dari perut bumi yang memberikan tanda kufur dan iman atas setiap manusia. Ketika itu setiap mukmin segera mengetahui bahwa itulah detik detik kemunculan angina lembut dari yaman yang akan mencabut nyawa setiap mukmin. Setelah itu, tidak seorangpun manusia yang masih memiliki keimanan kecuali akan menemui ajalnya. Ketika seluruh penduduk manusia tidak lagi menyebut Allah, itulah kondisi seburuk-buruk manusia, dan kepada merekalah kiamat akan terjadi. Wallahu a’lam bish shawab.

[1]. Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Al-Qurthubi.
[2]. HR. Bukhari: no. 2296.
[3]. HR. Bukhari: Kitabu ahaditsil anbiya’ no. 3193 dan Muslim: Kitabul iman no. 222, 223, 224.
[4]. HR. Muslim: Kitabul iman no. 225
[5] (Shahih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyrathis Sa ‘ah, Bab DzikrAd-Dajjal 18: 67-68).
[6] Shahih Muslim
[7] Shahih Muslim, Kitabul Fitan, Bab Dzikrid Dajjal 18: 63-70
[8] Shahih Muslim, Bab Nuzuuli Isa ‘Alai­hissalam 2:192

sumber : http://granadamediatama.wordpress.com/
Share:

Pendek Akal vs Panjang Akal



Dengan pengalaman hidup yang kita lalui, kita akan mampu melihat dan menilai apakah teman kita model psikologis cerdas, psikologis pemarah, psikologis ngawur dll yang pada akhirnya kita akan bisa melihat model orang Pendek akal dan panjang akal. jika sudah mampu membandingkan, kita harus bisa dan tahu cara menghadapinya. Beberapa perbandingan orang Pendek akal dan Panjang akal yang ada disekitar kita adalah:
  1. Masalah selalu dirasakan susah bagi orang yang pendek akal, sebaliknya masalah akan selalu bisa diselesaikan oleh orang yang panjang akal. 
  2. Menggerutu dan marah menjadi pelampiasan orang pendek akal, sebaliknya lapang dada dan sabar menjadi kepribadian orang panjang akal.
  3. Berusaha mempersulit orang lain adalah pekerjaan orang pendek akal, sedangkan bijaksana dan tepat mengambil keputusan adalah isi otak orang panjang akal.
  4. Kaku dan intoleran menjadi darah daging orang pendek akal, sedangkan mencari jalan keluar terbaik dan minim resiko adalah kecerdasan orang panjang akal.
  5. Menganggap dunia adalah ladang mencari kekayaan adalah model pikiran Orang pendek akal, sedangkan "Mampir Ngombe" adalah model berpikir orang panjang akal.
  6. Mencari kesalahan orang lain sedang aib sendiri tidak tahu jelaslah model orang Pendek akal, sebaliknya melihat aib diri sebelum melihat aib orang lain adalah manusia panjang akal.
Kita akan memilih yang mana terserah pendidikan kita (pendidikan formal dan agama).


Jombang, 19 September 2014



Saiful

Share:

Preman Berdasi

Generasi Biru Indonesia
Preman hanyalah menjadi masalah bagi masyarakat. Kita masih ingat beberapa waktu yang lalu di internet ada jasa preman, jasa ini bermacam-macam, ada yang sebagai debt collector, ada yang membuat jera dengan memukul dan meneror ada juga yang sampai melakukan pembunuhan terencana.
Jaman sudah lebih maju, sepak terjang preman akan bertransformasi menjadi lebih elegan, tanpa melakukan kekerasan fisik. Mereka beraksi bak tikus-tikus kantor, makan sana sini, gerogoti apa yang bisa dimakan yang penting bisa menjadi uang. Di kantor/instansi, mereka bukan lagi level bawah, tetapi lebih atas bahkan paling atas. Mereka adalah para Decision Maker. Decision Maker bertindak seperti pengemis.
Untuk dapat memasuki instansi atau pekerjaan tertentu selalu ada uang pelicin yang menjadi makanan para preman berdasi ini. Sepandai, sepintar, sekompeten apapun akan ditolak jika tidak membawa pelicin ini. Coba kita membayangkan bagaimana tempat kerja kita bisa maju jika orang "titipan" ini masuk dan menjadi teman kita, mereka hanya akan menjadi masalah karena ingin diajak maju sudah tidak bisa. mereka juga akan berusaha mengembalikan "dana" mereka.
Sistem sebaik apapun akan tetap bisa dijebol jika pelaku sistem adalah orang yang rusak. Sistem CAT yang konon tidak bisa ditembus level bawah, tetap akan dijebol oleh level atas :)
Ini hanyalah refleksi kekecewaan generasi muda yang melihat birokrasi komplek. Anak muda harus berfikir lurus dan maju kedepan karena mereka punya ilmu yang lebih dibanding para senior mereka. Anak muda harus punya integritas, anak muda harus punya pandangan jauh kedepan, anak muda harus bisa memperbaiki kebijakan yang salah kaprah, anak muda harus punya leadership tangguh. Anak muda hanya akan menolak sogokan, anak muda punya potensi diri lebih.
Indonesia harus punya generasi emas dimulai kita dan anak cucu kita.

#refleksi rekrutmen CPNS

Jombang, 16 September 2014


Saiful









Share:

Cara Slank menarik Penggemar - Slankers

Terlepas dari masa lalu suram personil di grup musik Slank, sekitar tahun 1997 an, banyak anak muda yang semakin gandrung dengan grup musik Slank karena kreativitas anak gang Potlot dalam menggarap album-album mereka. Pada masa itu memang banyak generasi muda Indonesia melakukan transaksi jual beli obat, pil koplo, ganja dsb.
Semakin tahun semakin bersinar dan digandrungi remaja jalanan, sehingga muncullah generasi Slanker. anak laki-laki jaman SMP/SMA jaman itu pasti tahu dan suka terhadap Slank. Mereka mampu menggiring anak anak muda untuk mencintai grup mereka mulai dengan cara masuk ke background musik di film pendek misal Anak Menteng dll, pembuatan album, melakukan konser Nusantara, melakukan aksi Save KPK dll. Slank mampu menyihir penggemarnya sehingga setiap gerak geriknya bisa ditiru oleh penggemar, mulai dari model rambut, pakaian, gaya hidup dll.
"Orang yang mencintai akan melakukan segalanya untuk orang yang dicintainya"
Orang yang cinta dengan pekerjaannya akan berusaha memenuhi targetnya, Lelaki yang mencintai Wanita yang dicintainya akan berusaha untuk menikah dengannya, Manusia yang mencintai Surga, akan berusaha untuk menggapainya.

12 September 2014


Saiful


Share:

Dosen yang Menginjak Al-Quran

AL-QURAN sangat dijaga kesuciannya oleh Allah SWT. Barang siapa menghina Al-Qur’an, ia akan diberi pelajaran oleh Allah. Seperti kisah berikut ini.
Dosen: “Saya bingung. Banyak Umat Islam di seluruh dunia lebay. Kenapa harus protes dan demo besar-besaran cuma karena tentara Amerika menginjak, meludahi dan mengencingi Al-Quran? Wong yang dibakar kan cuma kertas, cuma media tempat Qur’an ditulis saja kok. Yang Qur’annya kan ada di Lauh Mahfuzh. Dasar ndeso. Saya kira banyak muslim yang mesti dicerdaskan.”
Meskipun pongah, namun banyak mahasiswa yang setuju dengan pendapat dosen liberal ini. Memang Qur’an kan hakikatnya ada di Lauh Mahfuz.
Tak lama sebuah langkah kaki memecah kesunyian kelas. Sang mahasiswa kreatif mendekati dosen kemudian mengambil diktat kuliah si dosen, dan membaca sedikit sambil sesekali menatap tajam si dosen. Kelas makin hening, para mahasiswa tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Mahasiswa: “Wah, saya sangat terkesan dengan hasil analisis bapak yang ada di sini,” ujarnya sambil membolak balik halaman diktat tersebut.
“Hhuuhhh….” semua orang di kelas itu lega karena mengira ada yang tidak beres.
Namun Tiba-tiba sang mahasiswa meludahi, menghempaskan dan kemudian menginjak-injak diktat dosen tersebut. Kelas menjadi heboh.
Semua orang kaget, tak terkecuali si dosen liberal.
Dosen: “kamu?! Berani melecehkan saya?! Kamu tahu apa yang kamu lakukan?! Kamu menghina karya ilmiah hasil pemikiran saya?! Lancang kamu ya?!” Si dosen melayangkan tangannya ke arah kepala sang mahasiswa kreatif, namun ia dengan cekatan menangkis dan menangkap tangan si dosen.
Mahasiswa: “Marah ya, Pak? Saya kan cuma menginjak kertas, Pak. Ilmu dan pikiran yang bapak punya kan ada di kepala Bapak. Ngapain Bapak marah kalau yang saya injak cuma media buku kok. Wong yang saya injak bukan kepala Bapak. Kayaknya bapak yang perlu dicerdaskan ya?”
Si dosen merapikan pakaiannya dan segera meninggalkan kelas dengan perasaan malu yang amat sangat.
- Islampos - 
Share:

Liberalisme Pemikiran Islam

Prof. Azyumardi: Pendidikan Islam di IAIN adalah “Islam Liberal”
“Sebagai lembaga akademik, kendati IAIN terbatas memberikan pendidikan Islam kepada mahasiswanya, tetapi Islamyang diajarkan adalah Islam yang liberal. IAIN tidak mengajarkan fanatisme mazhab atau tokoh Islam, melainkan mengkaji semua mazhab dan tokoh Islam tersebut dengan kerangka, perspektif dan metodologi modern. Untuk menunjang itu, mahasiswa IAIN pun diajak mengkaji agama-agama lain selain Islam secara fair, terbuka, dan tanpa prasangka. Ilmu perbandingan agama menjadi mata kuliah pokok mahasiswa IAIN.”

“Jika di pesantren mereka memahami dikotomi ilmu: Ilmu Islam (naqliyah dan ilmu keagamaan) dan ilmu umum (sekuler dan duniawiah), maka di IAIN merekadisadarkan bahwa hal itu tidak ada. Di IAIN mereka bisa memahami bahwa belajar sosiologi, antropologi, sejarah, psikologi, sama pentingnya dengan belajar ilmu Tafsir al-Quran. Bahkan ilmu itu bisa berguna untuk memperkaya pemahaman mereka tentang tafsir. Tetapi, IAIN tidak mengajarkan apa yang sering disebut dengan “islamisasi ilmu pengetahuan” sebab semua ilmu yang ada di dunia ini itu sama status dan arti pentingnya bagi kehidupan manusia.”

Itulah pernyataan Prof. Dr. Azyumardi Azra saat menjabat sebagai Rektor IAIN Syarif Hidayatullah, Ciputat. Pernyataan itu dimuat dalam buku IAIN dan Modernisasi Islam di Indonesia (2002, hal. 117), yang diterbitkan atas kerjasama Canadian International Development Agency (CIDA) dan Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Islam (Ditbinperta) Departemen Agama.

Pengakuan Profesor Azyumardi Azra tentang corak liberal dan liberalisasi pendidikan Islam di IAIN itu tentu saja menarik untuk kita simak, sebab disampaikan bukan dengan nada penyesalan, tetapi justru dengan nada kebanggaan. IAIN merasa bangga, sebab sudah berhasil mengubah banyakn mahasiswanya yang kebanyakan berbasis pesantren/madrasah menjadi mahasiswa atau sarjana-sarjana liberal.

Ditulis dalam buku ini:

”Model studi Islam tersebut membuka wawasan mahasiswa IAIN yang pada umumnya berbasis pesantren dan madrasah. Memang, pada tahun-tahun pertama studi di IAIN, sebagian mahasiswa yang telah terdidik dengan budaya pengkajian Islam pesantren mengalami goncangan. Tetapi setelah itu umumnya bisa memahami arti penting model studi Islam di IAIN. Selain itu dalam pengamatan Azyumardi, liberalisasi studi Islam di IAIN juga telah mengubah caara pandang mahasiswa umumnya terhadap ilmu.” (hal. 117).

Saya tidak ingin berkomentar terlalu jauh terhadap pernyataan Prof. Azyumardi atau fakta-fakta liberalisasi IAIN yang dipaparkan oleh para aktor utamanya di perguruan tinggi Islam. Pada catatan-catatan sebelumnya, kita sudah sering membahas masalah ini. Karena masalah ini teramat sangat penting bagi masa depan pendidikan Islam dan bahkan masa depan umat Islam di Indonesia, ada baiknya kita simak kembali sejumlah pemaparan tentang proses liberalisasi IAIN, sebagaimana diuraikan dalam buku tersebut.

Proses liberalisasi itu dimulai dari pulangnya para kafilah yang menimba ilmu di Institute of Islamic Studies of McGill University. Mereka mendapat didikan dari profesor-profesor Islamic Studies kenamaan semisal Charles J. Adam, pakar dalam sejarah Islam; Wilfred Cantwell Smith, pakar sejarah peradaban Islam dan perbandingan agama; N. Barkes, ahli Turki dan sekularisasi di dunia Muslim, Herman Landolt, pakar filsafat, sufism, dan Syiah; Wael Hallaq, pakar hukum Islam, dan sebagainya. ”Para alumni McGill ini, dengan latar belakang dan keahlian yang berbeda, pada gilirannya memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pengembangan wacana akademik kajian keislaman dan dunia birokrasi di tanah air.” (hal. vii-viii).

Dijelaskan juga dalam buku ini, bahwa IAIN kini sudah berubah, dari lembaga dakwah menjadi lembaga akademis.

“IAIN mulanya dimaknai sebagai lembaga dakwah Islam yang bertanggung jawab terhadap syiar agama di masyarakat. Sehingga orientasi kepentingannya lebih difokuskan pada pertimbangan-pertimbangan dakwah. Tentu saja orientasi ini tidaklah keliru. Hanya saja, menjadikan IAIN sebagai lembaga dakwah pada dasarnya telah mengurangi peran yang semestinya lebih ditonjolkan, yaitu sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam.

Karena IAIN sebagai lembaga akademis, maka tuntutan dan tanggung jawab yang dipikul oleh IAIN adalah tanggung jawab akademis ilmiah.” (hal. x).

Perubahan status IAIN dari lembaga dakwah menjadi lembaga akademis, memang dilandasi dengan perubahan metodologi studi Islam, dari metode para ulama menjadi metode para orientalis, seperti diungkapkan oleh buku ini:

“Salah satu yang menonjol adalah tradisi keilmuan yang dibawa pulang oleh kafilah IAIN (dan STAIN) dari studi mereka di McGill University secara khusus dan universitas-universitas lain di Barat secara umum. Berbeda dengan tradisi keilmuan yang dikembangkan oleh jaringan ulama yang mempunyai kecenderungan untuk mengikuti dan menyebarkan pemikiran ulama gurunya, tradisi keilmuan Barat, kalau boleh dikatakan begitu, lebih membawa pulang metodologi maupun pendekatan dari sebuah pemikiran tertentu. Sehingga mereka justru bisa lebih kritis sekalipun terhadap pikiran profesor-profesor mereka sendiri. Disamping aspek metodologis itu, pendekatan sosial empiris dalam studi agama juga dikembangkan.” (hal. xi).

*****

Dalam beberapa hari ini, saya mendapatkan beberapa buku menarik tentang “Islam Liberal”. Buku pertama berjudul Islam Liberal 101 (2010), karya Akmal Sjafril, sarjana Teknik Sipil ITB yang juga alumnus Program Kaderisasi Ulama DDII-Baznas di Magister Pendidikan Islam—Universitas Ibn Khaldun Bogor. Buku ini berhasil mengkritisi berbagai pemikiran liberal dengan membalikkan dan mengkritisi logika-logika kaum liberal yang seringkali rancu dan paradoks.

Satu buku lagi yang saya dapatkan berjudul “Argumen Islam untuk Pluralisme” (2010), karya Budhy Munawar Rachman, Program Officer and Development, The Asia Foundation. Sebenarnya saya sudah agak malas membaca sejumlah karya yang mendukung Pluralisme Agama, karena banyak yang tidak jelas dan tegas dalam merumuskan definisi “Pluralisme” itu sendiri, sehingga bisa diambil satu acuan penilaian. Yang sering terjadi ada manipulasi data, khususnya saat mengutip pendapat ulama atau tokoh Islam tertentu untuk mendukung paham Pluralisme. Sejumlah logika teologis dan hukum Islam yang digunakan juga asal-asalan, dan jauh dari semangat akademis.

Sebagai contoh, di halaman 182 tertulis: “Karena itu pandangan yang memasukkan non-Muslim sebagai musyrik – seperti sering dilakukan oleh kalangan Islam Radikal – harus ditolak.”

Bukankah pernyataan itu sangat keliru? Begitu banyak ayat dalam al-Quran yang mengecam keras kaum musyrik, karena menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Orang non-Muslim yang melakukan tindakan semacam itu jelas-jelas tergolong musyrik. Orang non-Muslim yang menyembah batu, setan, atau makhluk apa pun; atau yang mengangkat derajat makhluk ke derajat al-Khaliq, jelas-jelas telah melakukan tindakan syirik. Orang yang mengaku Muslim saja bisa terjatuh dalam dosa syirik, apalagi orang non-Muslim. Ini bukan soal pernyataan Radikal atau moderat, karena begitu jelasnya ajaran Islam tentang hal ini.

Di halaman yang sama, penulis –dengan logika asal-asalan– melakukan penghalalan terhadap hukum pernikahan antara Muslimah dengan laki-laki non-Muslim. Dikatakannya:

“Soal perkawinan laki-laki non-Muslim dengan perempuan Muslim merupakan wilayah ijtihadi dan terikat dengan konteks tertentu, di antaranya konteks dakwah Islam pada saat itu, yang mana jumlah umat Islam tidak sebesar saat ini, sehingga perkawinan antaragama merupakan sesuatu yang terlarang.” Bagaimana cara mengukur bahwa jumlah umat Islam sudah “banyak” atau “sedikit”?

Dibandingkan dengan kaum non-Muslim seluruh dunia, umat Islam masih sedikit. Kita maklum, yang mereka inginkan adalah kebebasan perkawinan lintas agama. Soal dalil atau logika, bisa dicari-cari!

Yang saya sayangkan berulang kali adalah kutipan yang salah – sengaja atau tidak — terhadap tulisan ulama Islam, hanya untuk mendukung paham Pluralisme. Di buku ini dikutip pendapat Buya Hamka:

“Buya Hamka, seorang ulama besar dan berpengaruh, yang pandangan-pandangannya sangat progresif-liberal, dalam buku tafsirnya, al-Azhar, mengatakan bahwa ayat tersebut (QS 2:62. Pen.), adalah satu tuntunan bagi menegakkan jiwa, untuk orang yang percaya kepada Allah, baik dia bernama Mukmin atau Muslim, Yahudi, Kristen, dan Shabiin yang beriman kepada Allah, hari akhir dan diikuti amal yang shaleh, mereka akan mendapat ganjaran di sisi Tuhan. Tiga nilai universal tersebut adalah syarat yang mutlak. Namun, menurut Buya, meskipun seorang manusia telah mengaku beriman kepada Allah, mengaku beriman kepada Nabi Muhammad saw, kalau iman itu tidak dibuktikannya dengan amal saleh, tidaklah akan diberi ganjaran oleh Tuhan.” (hal. 122-123).

Soal pendapat Hamka tentang QS 2:62 sudah pernah kita bahas di CAP ke-172. Pendapat Hamka tentang keselamatan kaum non-Muslim dalam pandangan Islam sebenarnya juga tidak berbeda dengan para mufassir terkemuka yang lain.

Termasuk ketika menafsirkan QS 2:62 dan 5:69. Karena itu, Hamka memandang, ayat itu tidak bertentangan dengan QS 3:85 yang menyatakan: “Dan barangsiapa yang mencari selain dari Islam menjadi agama, sekali-kali tidaklah tidaklah akan diterima daripadanya. Dan di Hari Akhirat akan termasuk orang-orang yang rugi.” Jadi, QS 3:85 tidak menasakh QS 2:62 dan 5:69 karena memang maknanya sejalan.

Menurut Hamka hakikat Islam ialah percaya kepada Allah dan Hari Akhirat. Percaya kepada Allah, artinya percaya kepada segala firmanNya, segala Rasul-Nya dengan tidak terkecuali. Termasuk percaya kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan hendaklah iman itu diikuti oleh amal yang shalih.”

Jadi, Hamka tetap menekankan siapa pun, pemeluk agama apa pun, akan bisa mendapatkan pahala dan keselamatan, dengan syarat dia beriman kepada segala firman Allah, termasuk al-Quran, dan beriman kepada semua nabi dan rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad saw. Jika seseorang beriman kepada al-Quran dan Nabi Muhammad saw, maka itu sama artinya dia telah memeluk agama Islam. Dengan kata lain, dalam pandangan Hamka, siapa pun yang tidak beriman kepada Allah, al-Quran, dan Nabi Muhammad saw, meskipun dia mengaku secara formal beragama Islam, tetap tidak akan mendapatkan keselamatan. Itulah makna QS 3:85 yang sejalan dengan makna QS 2:62 dan 5:69.

Soal keimanan kepada Nabi Muhammad saw dan al-Quran itulah yang sejak awal ditolak keras oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Orang Yahudi menolak mengimani Nabi Isa dan Nabi Muhammad saw. Dan kaum Nasrani menolak untuk beriman kepada Nabi Muhammad saw. Sedangkan kaum Muslim mengimani Nabi Musa, Nabi Isa, dan juga Nabi Muhammad saw, sebagai penutup para Nabi.

Kaum Pluralis – seperti penulis buku ini – kemudian berusaha mengecilkan arti penting keimanan kepada kenabian Muhammad saw, sebagai dasar keselamatan. Di sini ditulis:

“Keselamatan dicapai dengan iman yang benar yang menguasai jiwa dan amal yang memperbaiki manusia. Tidak ada masalah sama sekali jika mereka orang-orang Yahudi, Kristen, dan Shabi’in, yang tidak beriman kepada Nabi saw. Keselamatan tidaklah mensyaratkan iman kepada Nabi Muhammad.” (hal. 130).

Dengan membaca buku ini, kita tidak perlu terlalu cerdas untuk memahami kesalahan paham Pluralisme Agama. Justru buku ini memaparkan dengan sangat gamblang betapa bathilnya paham ini. Jika orang tidak beriman kepada Nabi Muhammad saw, dia pasti tidak beriman kepada al-Quran. Lalu, bagaimana dia bisa mengenal Allah? Bagaimaan dia bisa menyembah Allah dengan benar? Bagaimana dia bisa beramal shalih? Amal shalih menurut siapa?

Lalu, untuk apa dia bersyahadat: saya bersaksi bahwa “Tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.”? 

Sumber: Hidayatullah
Share:

Pesan si Penjual Pulpen kepada si Faqir

penjual pulpen jalan raya mahasiswa Pesan si Penjual Pulpen kepada si Faqir
“BERAPA keuntungan yang Bapak hasilkan dari jualan pulpen ini, Pak?” tanya si Faqir.
Dengan senyum dari bibirnya yang kering dia balik bertanya, “Berapa ayat al-qur’an dan hadist rasul-Nya yang kauhafal serta apa hasil yang kaudapatkan, Nak?”
Tiba-tiba si Faqir tertunduk dan terdiam..
Si penjual pulpen mengangkat kepalanya serempak dengan si Faqir, empat mata bertemu dan pembicaraan berubah menjadi lebih serius.
“Bapak kenapa harus bekerja keras seperti ini? Berada di bawah terik yang panas dan di pinggir jalan yang banyak debu, apakah tidak ada pekerjaan lain yang bisa Bapak lakukan agar dahaga tidak terlalu kuat mengikat leher Bapak?”
Senyum si penjual pulpen terlihat lagi seraya menyampaikan pesan. Pesan yang sangat amat “PENTING” sekali.
“Nak, tahukah kamu bahwa sesungguhnya Allah adalah ‘SUTRADARA TERBAIK’ dalam kehidupan ini? Tidakkah kamu sadari pertemuan kita ini salah satu alur dari cerita yang Dia atur? Aku sangat bahagia nak, sama sekali tidak ada kesedihan yang menyelimuti hari-hariku, bersyukur dengan apa yang ada padaku, gembira dalam pekerjaanku, aku selalu memulai hari dengan nama Allah, lihatlah aku duduk tanpa sandaran, aku menyandarkan segala urusanku kepada nama yang ku ucapkan setiap memulai hari-hariku.”
“Saya juga heran kenapa bapak selalu senyum,” tutur si Faqir.
“Lihatlah sekelilingmu, Nak, berapa banyak manusia yang memiliki wajah tapi enggan untuk mengikuti ajakan Rasul, padahal hanya sebuah senyuman. Senyum memperkaya kebahagiaan tanpa mengurangi sedikitpun apa yang kita miliki, Nak.”
Karena ekstremnya panas di siang itu, baju si Faqir mulai basah dengan dahi mengerut.
Si Faqir mengulangi pertanyaan yang sama seperti diawal pertemuannya.
“Kenapa harus berjualan pulpen, Pak?”
“Saya tidak bisa mengajar nak, saya tidak kuliah, tidak bisa mempengaruhi orang dengan gaya seperti ini. Karena saya sadar kekuarangan itu, saya punya inisiatif seperti ini, biarlah pulpen-pulpen ini menjadi alat untuk para pecinta ilmu, saya berharap pulpen ini bisa meluaskan ayat-ayat Allah dan pesan-pesan Rasul-Nya.”
“Saya beli pulpennya, Pak”, sahut si Faqir.
“Ambillah, Nak,” sahutnya dan kembali bicara. “Sederhana saja nak, JIKA KAMU TIDAK BISA MENJADI BUAH SEPERTI YANG BANYAK ORANG SUKAI, MAKA JADILAH AKAR YANG SELALU MENCARI AIR DAN MENCAKAR TANAH AGAR BUAH YANG ORANG INGINKAN SELALU ADA DAN BISA DINIKMATI.” [Islampos]
Share:

Jarimatika

Jarimatika


PEMBAHASAN
A.      Jarimatika
Jarimatika (singkatan dari jari dan aritmatika) adalah metode berhitung dengan menggunakan jari tangan.  Metode ini dikembangkan kembali oleh Septi Peni Wulandani sekitar tahun 2004, beliau lahir dan dibesarkan di Salatiga, sebuah kota kecil dikaki gunung Merbabu, pada tanggal 21 September 1974. Meski hanya menggunakan jari tangan, tapi dengan metode jarimatika mampu melakukan operasi bilangan KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang) sampai dengan ribuan (atau mungkin lebih?).

Jarimatika adalah sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah : Dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung dasar, kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan.Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira. (Septi Peni Wulandani, 2007: 2).
Metode ini sangat mudah diterima anak. Mempelajarinya pun sangat mengasyikkan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan “alat”nya selalu tersedia bahkan saat ujian karena alatnya adalah jari tangan kita sendiri. Sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah-kaidah berikut :
Dimulai dengan memahami konsep bilangan, lambang  bilangan dan  operasi hitung dasar
Barulah kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan.
Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira.
Setelah diuji cobakan, mulai dari anak usia dini (pra sekolah) hingga mahasiswa, para orang tua, guru, Kepala Sekolah, dll. Ternyata responnya positif, mereka mengatakan bahwa metodenya sangat mudah dan praktis, dan menyarankan agar segera diberi nama dan dibukukan serta didaftarkan hak ciptanya.
Walaupun berbagai macam metode berhitung dengan jari seperti; Jari Hitung Cepat, Matematika Jari, Aritmatika Jari, Jarimatika, Sempoa Jari, Kejar dll. Yang semuanya bertujuan untuk pengoperasian dari KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang), serta menghitungnya masih tetap menggunakan memori otak (ada angka-angka yang disimpan di otak). sehingga jari tangannya benar-benar menyerupai kalkulator, maka metode ini diberi nama JARIMATIKA yang artinya Jari Pintar Berhitung atau Berhitung dengan Jari.

B.      Metode Penjumlahan Dan Pengurangan yang Digunakan pada Jarimatika
Sedikit gambaran Teknik Dasar Jarimatika :
Tangan Kanan sebagai satuan
Telunjuk dibuka = 1
(Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 2
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 3
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 4
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 5
(Jempol + Telunjuk) dibuka = 6
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 7
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 8
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 9

Tangan Kiri sebagai puluhan
Telunjuk dibuka = 10
(Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 20
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 30
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 40
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 50
(Jempol + Telunjuk) dibuka = 60
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 70
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 80
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 90

Contoh Tambah–Kurang Sederhana
2 + 1 =……..
Formasi Jarimatikanya sebagai berikut ……
Dibaca: Tambah dua BUKA, tambah satu BUKA, oke
Hasilnya adalah: 3
3 – 1 = ………..
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah tiga BUKA, kurang satu TUTUP, oke
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 2.
8 – 5 + 1 + 5 – 4  = ………..
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah delapan BUKA, kurang lima TUTUP, tambah satu    BUKA, tambah lima BUKA, kurang empat TUTUP.
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 5.
1 + 2 + 1 – 2 = ……..
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah satu BUKA,tambah dua BUKA,tambah tiga BUKA, kurang dua TUTUP.
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 2.

Jika sudah terbiasa, maka dengan sendirinya jari-jari akan bergerak dengan lincah. Metode Jarimatika ini bisa digunakan untuk operasi penjumlahan dan pengurangan sampai dengan 9999 dan untuk operasi perkalian/pembagian 2-3 digit (atau bahkan lebih)?
Yang harus diingat adalah
•   Kedua tangan kita memiliki dua nilai tempat, tangan KANAN untuk SATUAN, dan tangan KIRI untuk PULUHAN.
•   Cara membaca perlu dipahami untuk kita berkomunikasi dengan anak-anak kita mengenai proses operasi jarimatika yang sedang dijalankan. Ini untuk tahap-tahap awal melatih gerak jari anak-anak kita. Setelah lancar dengan gerak jari tangan penambahan dan pengurangan, bisa lebih mudah.
Untuk selanjutnya, jarimatika mempunyai langkah-langkah kalau didalam jarimatika disebut dengan  formula yang harus dipahami sebelum menggunakannya.
Disini ada teman kecil dan teman besar
teman kecilnya adalah
-    Teman kecil 1 adalah 4
-    Teman kecil 2 adalah 3
-    Teman kecil 3 adalah 2
-    Teman kecil 4 adalah 1
FORMULA
Formula 1A, teman kecil dipenambahan Peni Septi Wulan Dani(2008:43)
-    +4 = -1 + 5 [tambah 4 dioperasikan sebagai kurang 1 tambah 5]
-    +3 = -2 + 5 [tambah 3 dioperasikan sebagai kurang 2 tambah 5]
-    +2 = -3 + 5 [tambah 2 dioperasikan sebagai kurang 3 tambah 5]
-    +1 = -4 + 5 [tambah 1 dioperasikan sebagai kurang 4 tambah 5]
Contoh:
•    3 + 4=……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah tiga BUKA, tambah empat (kurang satu TUTUP, tambah lima BUKA),
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 7.
•    4 + 4 – 3 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah empat BUKA, tambah empat (kurang satu TUTUP, tambah lima BUKA), kurang tiga TUTUP,
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 5.
•    4 + 3 + 2 – 5 – 1 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah empat BUKA,tambah tiga (kurang dua TUTUP, tambah lima BUKA), tambah dua BUKA, kurang lima TUTUP, kurang satu TUTUP,
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 3.

Formula 1B, teman kecil di pengurangan
-    -4 = +1 – 5 [kurang 4 dioperasikan sebagai tambah 1 kurang 5]
-    -3 = +2 – 5 [kurang 3 dioperasikan sebagai tambah 2 kurang 5]
-    -2 = +3 – 5 [kurang 2 dioperasikan sebagai tambah 3 kurang 5]
-    -1 = +4 – 5 [kurang 1 dioperasikan sebagai tambah 4 kurang 5]
Contoh
•    6 – 3 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah enam BUKA, kurang tiga (tambah dua BUKA kurang lima TUTUP),
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 3.
•    3 + 6 – 4 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah tiga BUKA, tambah enam BUKA, kurang empat (tambah satu BUKA kurang lima TUTUP),
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 5.
•    3 + 3 – 3 – 1 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah tiga BUKA, tambah tiga (kurang dua TUTUP tambah lima BUKA), kurang tiga (tambah dua BUKA kurang lima TUTUP), kurang satu TUTUP,
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 2.

FORMULA 2A
Formula 2A, Teman Besar dalam Penambahan
+9 = (-1) + 10 [tambah 9 dioperasikan sebagai kurang 1 tambah 10]
+8 = (-2) + 10 [tambah 8 dioperasikan sebagai kurang 2 tambah 10]
+7 = (-3) + 10 [tambah 7 dioperasikan sebagai kurang 3 tambah 10]
+6 = (-4) + 10 [tambah 6 dioperasikan sebagai kurang 4 tambah 10]
+5 = (-5) + 10 [tambah 5 dioperasikan sebagai kurang 5 tambah 10]
+4 = (-6) + 10 [tambah 4 dioperasikan sebagai kurang 6 tambah 10]
+3 = (-7) + 10 [tambah 3 dioperasikan sebagai kurang 7 tambah 10]
+2 = (-8) + 10 [tambah 2 dioperasikan sebagai kurang 8 tambah 10]
+1 = (-9) + 10 [tambah 1 dioperasikan sebagai kurang 9 tambah 10]
Contoh:
9+3=…..
Dibaca: Tambah sembilan BUKA, (tambah tiga) kurang tujuh TUTUP tambah sepuluh BUKA,
Hasilnya dapat kita lihat yaitu 12.

FORMULA 2B
Teman Besar dalam pengurangan
-9 = (+1) – 10  [kurang 9 dioperasikan sebagai tambah 1 kurang 10]
-8 = (+2) – 10  [kurang 8 dioperasikan sebagai tambah 2 kurang 10]
-7 = (+3) – 10  [kurang 7 dioperasikan sebagai tambah 3 kurang 10]
-6 = (+4) – 10  [kurang 6 dioperasikan sebagai tambah 4 kurang 10]
-5 = (+5) – 10  [kurang 5 dioperasikan sebagai tambah 5 kurang 10]
-4 = (+6) – 10  [kurang 4 dioperasikan sebagai tambah 6 kurang 10]
-3 = (+7) – 10  [kurang 3 dioperasikan sebagai tambah 7 kurang 10]
-2 = (+8) – 10  [kurang 2 dioperasikan sebagai tambah 8 kurang 10]
-1 = (+9) – 10  [kurang 1 dioperasikan sebagai tambah 9 kurang 10]
Contoh:
22-9=…..
Dibaca: Tambah duapuluh dua BUKA, (kurang sembilan) tambah satu BUKA kurang sepuluh TUTUP,
Hasilnya adalah 13

FORMULA GABUNGAN
     Setelah sampai di Teman Kecil dan Teman Besar, berarti kita akan mempelajari Formula Gabungan. Formula gabungan yaitu rumus yang menggabungkan antara formula 1 (Teman Kecil) dengan Formula 2 (Teman Besar), dimana formula gabungan kita beri nama Formula 3.
Pada kondisi apa kita menggunakan rumus ini?
Ketika melakukan penjumlahan dan kita bertemu dengan satuan bilangan yang ditambah antara 5 sampai 8 dan faktor penambahannya 6 ke atas.
Ketika melakukan pengurangan, kita gunakan rumus ini apabila faktor yang dikurang adalah 10 atau lebih, sedangkan faktor pengurangnya 5 atau lebih.

FORMULA 3A
Formula Gabungan dalam Penjumlahan
+6 = (-4) + 10 = (-5 + 1) + 10  [Dibaca: Turunkan 6 tambah 10]
+7 =  (-3) + 10 = (-5 + 2) + 10  [Dibaca: Turunkan 7 tambah 10]
+8 =  (-2) + 10 = (-5 + 3) + 10  [Dibaca: Turunkan 8 tambah 10]
+9 =  (-1) + 10 = (-5 + 4) + 10  [Dibaca: Turunkan 1 tambah 10]
Berarti
TURUNKAN 6 merupakan aktivitas Menutup Jempol dan Membuka SATU jari.
TURUNKAN 7 artinya Menutup Jempol dan Membuka DUA Jari.
Dan seterusnya.
Contoh:
5 + 7 = …..
Dibaca: Tambah lima BUKA, (tambah tujuh) TURUNKAN tujuh TAMBAH sepuluh, oke.
Hasilnya adalah 12.

FORMULA 3 B
Formula Gabungan dalam Pengurangan
-6 = (+4) – 10 = ( +5 – 1 ) – 10  [Dibaca: Naikkan 6 Kurang 10]
-7 = (+3) – 10 = ( +5 – 2 ) – 10  [Dibaca: Naikkan 7 Kurang 10]
-8 = (+2) – 10 = ( +5 – 3 ) – 10  [Dibaca: Naikkan 8 Kurang 10]
-9 = (+1) – 10 = ( +5 – 4 ) – 10  [Dibaca: Naikkan 9 Kurang 10]
Berarti
NAIKKAN 6 artinya Membuka Jempol dan Menutup Satu Jari.
NAIKKAN 7 artinya Membuka Jempol dan Membuka Dua Jari.
Dan seterusnya.
Ingat: Istilah ”Naik” dan ”Turun” berpatokan pada JEMPOL.
Contoh:
32 – 6 = ….
Dibaca: Tambah tigapuluh dua BUKA, (kurang enam) NAIKKAN enam KURANG sepuluh,
Dan hasilnya adalah 26.

5.      Langkah-langkah Jarimatika
1. Kenalkan dulu pada anak tentang bilangan dan proses membilang
Contoh : * Ini satu bola (tunjukkan bola satu buah)
* Bagaimana dengan ini ? (Tunjukkan beberapa bola)
1. Kenalkan lambang bilangan
2. Mulailah kenalkan dengan proses menjumlah dan mengurang
3. Kenalkan lambang-lambang yang digunakan dalam jarimatika
4. Ajak anak untuk terus bergembira, jangan merepotkan anak untuk menghafal lambang tersebut

6.      Kelebihan dan Kelemahan Jarimatika
Kelebihan
Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung.
Hal ini akan membuat anak mudah melakukannya.
Dapat melatih menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan
Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak. Mungkin mereka menganggapnya lucu. Yang jelas, mereka akan melakukannya dengan GEMBIRA.
Jarimatika relatif tidak memberatkan memori otak saat digunakan.
Alatnya tidak perlu dibeli, tidak akan pernah ketinggalan, atau terlupa dimana menyimpannya….
….dan juga tidak bisa disita saat ujian…
Kelemahan
Karena jumlah jari tangan terbatas maka operasi matematika yang bisa di selesaikan juga terbatas
Kalau kurang latihan agak lambat menghitung di bandingkan sempoa
Untuk penggunaan Jarimatika dalam Perkalian dan Pembagian akan saya POsting setelah saya seminarkan nantinya dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Sumber : http://muhlasbahtiar.blogspot.com/
Share:

Popular Posts

Popular Post

Recent Posts