Pesan si Penjual Pulpen kepada si Faqir

penjual pulpen jalan raya mahasiswa Pesan si Penjual Pulpen kepada si Faqir
“BERAPA keuntungan yang Bapak hasilkan dari jualan pulpen ini, Pak?” tanya si Faqir.
Dengan senyum dari bibirnya yang kering dia balik bertanya, “Berapa ayat al-qur’an dan hadist rasul-Nya yang kauhafal serta apa hasil yang kaudapatkan, Nak?”
Tiba-tiba si Faqir tertunduk dan terdiam..
Si penjual pulpen mengangkat kepalanya serempak dengan si Faqir, empat mata bertemu dan pembicaraan berubah menjadi lebih serius.
“Bapak kenapa harus bekerja keras seperti ini? Berada di bawah terik yang panas dan di pinggir jalan yang banyak debu, apakah tidak ada pekerjaan lain yang bisa Bapak lakukan agar dahaga tidak terlalu kuat mengikat leher Bapak?”
Senyum si penjual pulpen terlihat lagi seraya menyampaikan pesan. Pesan yang sangat amat “PENTING” sekali.
“Nak, tahukah kamu bahwa sesungguhnya Allah adalah ‘SUTRADARA TERBAIK’ dalam kehidupan ini? Tidakkah kamu sadari pertemuan kita ini salah satu alur dari cerita yang Dia atur? Aku sangat bahagia nak, sama sekali tidak ada kesedihan yang menyelimuti hari-hariku, bersyukur dengan apa yang ada padaku, gembira dalam pekerjaanku, aku selalu memulai hari dengan nama Allah, lihatlah aku duduk tanpa sandaran, aku menyandarkan segala urusanku kepada nama yang ku ucapkan setiap memulai hari-hariku.”
“Saya juga heran kenapa bapak selalu senyum,” tutur si Faqir.
“Lihatlah sekelilingmu, Nak, berapa banyak manusia yang memiliki wajah tapi enggan untuk mengikuti ajakan Rasul, padahal hanya sebuah senyuman. Senyum memperkaya kebahagiaan tanpa mengurangi sedikitpun apa yang kita miliki, Nak.”
Karena ekstremnya panas di siang itu, baju si Faqir mulai basah dengan dahi mengerut.
Si Faqir mengulangi pertanyaan yang sama seperti diawal pertemuannya.
“Kenapa harus berjualan pulpen, Pak?”
“Saya tidak bisa mengajar nak, saya tidak kuliah, tidak bisa mempengaruhi orang dengan gaya seperti ini. Karena saya sadar kekuarangan itu, saya punya inisiatif seperti ini, biarlah pulpen-pulpen ini menjadi alat untuk para pecinta ilmu, saya berharap pulpen ini bisa meluaskan ayat-ayat Allah dan pesan-pesan Rasul-Nya.”
“Saya beli pulpennya, Pak”, sahut si Faqir.
“Ambillah, Nak,” sahutnya dan kembali bicara. “Sederhana saja nak, JIKA KAMU TIDAK BISA MENJADI BUAH SEPERTI YANG BANYAK ORANG SUKAI, MAKA JADILAH AKAR YANG SELALU MENCARI AIR DAN MENCAKAR TANAH AGAR BUAH YANG ORANG INGINKAN SELALU ADA DAN BISA DINIKMATI.” [Islampos]
Share:

Jarimatika

Jarimatika


PEMBAHASAN
A.      Jarimatika
Jarimatika (singkatan dari jari dan aritmatika) adalah metode berhitung dengan menggunakan jari tangan.  Metode ini dikembangkan kembali oleh Septi Peni Wulandani sekitar tahun 2004, beliau lahir dan dibesarkan di Salatiga, sebuah kota kecil dikaki gunung Merbabu, pada tanggal 21 September 1974. Meski hanya menggunakan jari tangan, tapi dengan metode jarimatika mampu melakukan operasi bilangan KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang) sampai dengan ribuan (atau mungkin lebih?).

Jarimatika adalah sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah : Dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung dasar, kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan.Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira. (Septi Peni Wulandani, 2007: 2).
Metode ini sangat mudah diterima anak. Mempelajarinya pun sangat mengasyikkan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan “alat”nya selalu tersedia bahkan saat ujian karena alatnya adalah jari tangan kita sendiri. Sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah-kaidah berikut :
Dimulai dengan memahami konsep bilangan, lambang  bilangan dan  operasi hitung dasar
Barulah kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan.
Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira.
Setelah diuji cobakan, mulai dari anak usia dini (pra sekolah) hingga mahasiswa, para orang tua, guru, Kepala Sekolah, dll. Ternyata responnya positif, mereka mengatakan bahwa metodenya sangat mudah dan praktis, dan menyarankan agar segera diberi nama dan dibukukan serta didaftarkan hak ciptanya.
Walaupun berbagai macam metode berhitung dengan jari seperti; Jari Hitung Cepat, Matematika Jari, Aritmatika Jari, Jarimatika, Sempoa Jari, Kejar dll. Yang semuanya bertujuan untuk pengoperasian dari KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang), serta menghitungnya masih tetap menggunakan memori otak (ada angka-angka yang disimpan di otak). sehingga jari tangannya benar-benar menyerupai kalkulator, maka metode ini diberi nama JARIMATIKA yang artinya Jari Pintar Berhitung atau Berhitung dengan Jari.

B.      Metode Penjumlahan Dan Pengurangan yang Digunakan pada Jarimatika
Sedikit gambaran Teknik Dasar Jarimatika :
Tangan Kanan sebagai satuan
Telunjuk dibuka = 1
(Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 2
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 3
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 4
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 5
(Jempol + Telunjuk) dibuka = 6
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 7
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 8
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 9

Tangan Kiri sebagai puluhan
Telunjuk dibuka = 10
(Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 20
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 30
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 40
(Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 50
(Jempol + Telunjuk) dibuka = 60
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 70
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 80
(Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 90

Contoh Tambah–Kurang Sederhana
2 + 1 =……..
Formasi Jarimatikanya sebagai berikut ……
Dibaca: Tambah dua BUKA, tambah satu BUKA, oke
Hasilnya adalah: 3
3 – 1 = ………..
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah tiga BUKA, kurang satu TUTUP, oke
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 2.
8 – 5 + 1 + 5 – 4  = ………..
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah delapan BUKA, kurang lima TUTUP, tambah satu    BUKA, tambah lima BUKA, kurang empat TUTUP.
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 5.
1 + 2 + 1 – 2 = ……..
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah satu BUKA,tambah dua BUKA,tambah tiga BUKA, kurang dua TUTUP.
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 2.

Jika sudah terbiasa, maka dengan sendirinya jari-jari akan bergerak dengan lincah. Metode Jarimatika ini bisa digunakan untuk operasi penjumlahan dan pengurangan sampai dengan 9999 dan untuk operasi perkalian/pembagian 2-3 digit (atau bahkan lebih)?
Yang harus diingat adalah
•   Kedua tangan kita memiliki dua nilai tempat, tangan KANAN untuk SATUAN, dan tangan KIRI untuk PULUHAN.
•   Cara membaca perlu dipahami untuk kita berkomunikasi dengan anak-anak kita mengenai proses operasi jarimatika yang sedang dijalankan. Ini untuk tahap-tahap awal melatih gerak jari anak-anak kita. Setelah lancar dengan gerak jari tangan penambahan dan pengurangan, bisa lebih mudah.
Untuk selanjutnya, jarimatika mempunyai langkah-langkah kalau didalam jarimatika disebut dengan  formula yang harus dipahami sebelum menggunakannya.
Disini ada teman kecil dan teman besar
teman kecilnya adalah
-    Teman kecil 1 adalah 4
-    Teman kecil 2 adalah 3
-    Teman kecil 3 adalah 2
-    Teman kecil 4 adalah 1
FORMULA
Formula 1A, teman kecil dipenambahan Peni Septi Wulan Dani(2008:43)
-    +4 = -1 + 5 [tambah 4 dioperasikan sebagai kurang 1 tambah 5]
-    +3 = -2 + 5 [tambah 3 dioperasikan sebagai kurang 2 tambah 5]
-    +2 = -3 + 5 [tambah 2 dioperasikan sebagai kurang 3 tambah 5]
-    +1 = -4 + 5 [tambah 1 dioperasikan sebagai kurang 4 tambah 5]
Contoh:
•    3 + 4=……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah tiga BUKA, tambah empat (kurang satu TUTUP, tambah lima BUKA),
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 7.
•    4 + 4 – 3 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah empat BUKA, tambah empat (kurang satu TUTUP, tambah lima BUKA), kurang tiga TUTUP,
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 5.
•    4 + 3 + 2 – 5 – 1 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah empat BUKA,tambah tiga (kurang dua TUTUP, tambah lima BUKA), tambah dua BUKA, kurang lima TUTUP, kurang satu TUTUP,
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 3.

Formula 1B, teman kecil di pengurangan
-    -4 = +1 – 5 [kurang 4 dioperasikan sebagai tambah 1 kurang 5]
-    -3 = +2 – 5 [kurang 3 dioperasikan sebagai tambah 2 kurang 5]
-    -2 = +3 – 5 [kurang 2 dioperasikan sebagai tambah 3 kurang 5]
-    -1 = +4 – 5 [kurang 1 dioperasikan sebagai tambah 4 kurang 5]
Contoh
•    6 – 3 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah enam BUKA, kurang tiga (tambah dua BUKA kurang lima TUTUP),
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 3.
•    3 + 6 – 4 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah tiga BUKA, tambah enam BUKA, kurang empat (tambah satu BUKA kurang lima TUTUP),
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 5.
•    3 + 3 – 3 – 1 =……
Formasi Jarimatika….
Dibaca: tambah tiga BUKA, tambah tiga (kurang dua TUTUP tambah lima BUKA), kurang tiga (tambah dua BUKA kurang lima TUTUP), kurang satu TUTUP,
Hasilnya seperti ditunjukkan oleh tangan yang terakhir adalah 2.

FORMULA 2A
Formula 2A, Teman Besar dalam Penambahan
+9 = (-1) + 10 [tambah 9 dioperasikan sebagai kurang 1 tambah 10]
+8 = (-2) + 10 [tambah 8 dioperasikan sebagai kurang 2 tambah 10]
+7 = (-3) + 10 [tambah 7 dioperasikan sebagai kurang 3 tambah 10]
+6 = (-4) + 10 [tambah 6 dioperasikan sebagai kurang 4 tambah 10]
+5 = (-5) + 10 [tambah 5 dioperasikan sebagai kurang 5 tambah 10]
+4 = (-6) + 10 [tambah 4 dioperasikan sebagai kurang 6 tambah 10]
+3 = (-7) + 10 [tambah 3 dioperasikan sebagai kurang 7 tambah 10]
+2 = (-8) + 10 [tambah 2 dioperasikan sebagai kurang 8 tambah 10]
+1 = (-9) + 10 [tambah 1 dioperasikan sebagai kurang 9 tambah 10]
Contoh:
9+3=…..
Dibaca: Tambah sembilan BUKA, (tambah tiga) kurang tujuh TUTUP tambah sepuluh BUKA,
Hasilnya dapat kita lihat yaitu 12.

FORMULA 2B
Teman Besar dalam pengurangan
-9 = (+1) – 10  [kurang 9 dioperasikan sebagai tambah 1 kurang 10]
-8 = (+2) – 10  [kurang 8 dioperasikan sebagai tambah 2 kurang 10]
-7 = (+3) – 10  [kurang 7 dioperasikan sebagai tambah 3 kurang 10]
-6 = (+4) – 10  [kurang 6 dioperasikan sebagai tambah 4 kurang 10]
-5 = (+5) – 10  [kurang 5 dioperasikan sebagai tambah 5 kurang 10]
-4 = (+6) – 10  [kurang 4 dioperasikan sebagai tambah 6 kurang 10]
-3 = (+7) – 10  [kurang 3 dioperasikan sebagai tambah 7 kurang 10]
-2 = (+8) – 10  [kurang 2 dioperasikan sebagai tambah 8 kurang 10]
-1 = (+9) – 10  [kurang 1 dioperasikan sebagai tambah 9 kurang 10]
Contoh:
22-9=…..
Dibaca: Tambah duapuluh dua BUKA, (kurang sembilan) tambah satu BUKA kurang sepuluh TUTUP,
Hasilnya adalah 13

FORMULA GABUNGAN
     Setelah sampai di Teman Kecil dan Teman Besar, berarti kita akan mempelajari Formula Gabungan. Formula gabungan yaitu rumus yang menggabungkan antara formula 1 (Teman Kecil) dengan Formula 2 (Teman Besar), dimana formula gabungan kita beri nama Formula 3.
Pada kondisi apa kita menggunakan rumus ini?
Ketika melakukan penjumlahan dan kita bertemu dengan satuan bilangan yang ditambah antara 5 sampai 8 dan faktor penambahannya 6 ke atas.
Ketika melakukan pengurangan, kita gunakan rumus ini apabila faktor yang dikurang adalah 10 atau lebih, sedangkan faktor pengurangnya 5 atau lebih.

FORMULA 3A
Formula Gabungan dalam Penjumlahan
+6 = (-4) + 10 = (-5 + 1) + 10  [Dibaca: Turunkan 6 tambah 10]
+7 =  (-3) + 10 = (-5 + 2) + 10  [Dibaca: Turunkan 7 tambah 10]
+8 =  (-2) + 10 = (-5 + 3) + 10  [Dibaca: Turunkan 8 tambah 10]
+9 =  (-1) + 10 = (-5 + 4) + 10  [Dibaca: Turunkan 1 tambah 10]
Berarti
TURUNKAN 6 merupakan aktivitas Menutup Jempol dan Membuka SATU jari.
TURUNKAN 7 artinya Menutup Jempol dan Membuka DUA Jari.
Dan seterusnya.
Contoh:
5 + 7 = …..
Dibaca: Tambah lima BUKA, (tambah tujuh) TURUNKAN tujuh TAMBAH sepuluh, oke.
Hasilnya adalah 12.

FORMULA 3 B
Formula Gabungan dalam Pengurangan
-6 = (+4) – 10 = ( +5 – 1 ) – 10  [Dibaca: Naikkan 6 Kurang 10]
-7 = (+3) – 10 = ( +5 – 2 ) – 10  [Dibaca: Naikkan 7 Kurang 10]
-8 = (+2) – 10 = ( +5 – 3 ) – 10  [Dibaca: Naikkan 8 Kurang 10]
-9 = (+1) – 10 = ( +5 – 4 ) – 10  [Dibaca: Naikkan 9 Kurang 10]
Berarti
NAIKKAN 6 artinya Membuka Jempol dan Menutup Satu Jari.
NAIKKAN 7 artinya Membuka Jempol dan Membuka Dua Jari.
Dan seterusnya.
Ingat: Istilah ”Naik” dan ”Turun” berpatokan pada JEMPOL.
Contoh:
32 – 6 = ….
Dibaca: Tambah tigapuluh dua BUKA, (kurang enam) NAIKKAN enam KURANG sepuluh,
Dan hasilnya adalah 26.

5.      Langkah-langkah Jarimatika
1. Kenalkan dulu pada anak tentang bilangan dan proses membilang
Contoh : * Ini satu bola (tunjukkan bola satu buah)
* Bagaimana dengan ini ? (Tunjukkan beberapa bola)
1. Kenalkan lambang bilangan
2. Mulailah kenalkan dengan proses menjumlah dan mengurang
3. Kenalkan lambang-lambang yang digunakan dalam jarimatika
4. Ajak anak untuk terus bergembira, jangan merepotkan anak untuk menghafal lambang tersebut

6.      Kelebihan dan Kelemahan Jarimatika
Kelebihan
Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung.
Hal ini akan membuat anak mudah melakukannya.
Dapat melatih menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan
Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak. Mungkin mereka menganggapnya lucu. Yang jelas, mereka akan melakukannya dengan GEMBIRA.
Jarimatika relatif tidak memberatkan memori otak saat digunakan.
Alatnya tidak perlu dibeli, tidak akan pernah ketinggalan, atau terlupa dimana menyimpannya….
….dan juga tidak bisa disita saat ujian…
Kelemahan
Karena jumlah jari tangan terbatas maka operasi matematika yang bisa di selesaikan juga terbatas
Kalau kurang latihan agak lambat menghitung di bandingkan sempoa
Untuk penggunaan Jarimatika dalam Perkalian dan Pembagian akan saya POsting setelah saya seminarkan nantinya dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Sumber : http://muhlasbahtiar.blogspot.com/
Share:

MEMBERI ATAU MENERIMA SUAP

Memberi atau Menerima Suap
Memberi uang suap kepada qadhi atau hakim agar ia membungkam kebenaran atau memberlakukan kebatilan merupakan suatu kejahatan. Sebab perbuatan itu mengakibatkan ketidakadilan dalam hukum, penindasan orang yang berada dalam kebenaran serta menyebarkan kerusakan di bumi. Allah berfirman, 
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 188).
Dalam sebuah hadits marfu’ riwayat Abu Hurairah disebutkan,
“Allah melaknat penyuap dan penerima suap dalam (urusan) hukum.”( Hadits riwayat Imam Ahmad, 2/387; Shahihul Jami’, 5069.)
Adapun jika tak ada jalan lain lagi selain suap untuk mendapatkan kebenaran atau menolak kezhaliman maka hal itu tidak termasuk dalam ancaman tersebut.
Saat ini, suap-menyuap sudah menjadi kebiasaan umum. Bagi sebagian pegawai, suap menjadi (income) pemasukan yang hasilnya lebih banyak dari gaji yang mereka peroleh. Untuk urusan suap menyuap, banyak perusahaan dan kantor yang mengalokasikan dana khusus. Berbagai urusan bisnis atau mu’amalah lainnya, hampir semua dimulai dan diakhiri dengan tindakan suap. Ini tentu sangat tidak menguntungkan bagi orang-orang miskin. Karena adanya suap, undang-undang dan peraturan menjadi tak berguna lagi. Soal suap pula yang menjadikan orang yang berhak diterima sebagai karyawan digantikan oleh mereka yang tidak berhak.
Dalam urusan administrasi misalnya, pelayanan yang baik hanya diberikan kepada mereka yang mau membayar. Adapun yang tidak membayar, ia akan dilayani asal-asalan, diperlambat atau diakhirkan. Pada saat yang sama, para penyuap yang datang belakangan, urusannya selesai lebih dahulu.
Karena soal suap-menyuap, uang yang mestinya milik mereka yang bekerja, bertukar masuk ke dalam kantong orang lain. Disebabkan oleh hal ini, juga hal lain maka tak heran jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memohon agar orang-orang yang memiliki andil dalam urusan suap-menyuap semuanya dijauhkan dari rahmat Allah.
Dari Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhu, ia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Semoga laknat Allah atas penyuap dan orang yang disuap.”( Hadits riwayat Ibnu Majah , 2313; Shahihul Jami’, 5114.)
sumber: http://www.kajianislam.net
Share:

LAPANG DADA

Suatu hari seorang ustadz didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah. 
Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.
Ustadz hanya mendengarkan dengan seksama, lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
“Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya”, ujar ustadz.
“Pahit, pahit sekali “, jawab pemuda itu sambil meludah ke samping. Ustadz itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yang tenang itu. 
Sesampai disana, Ustadz itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dengan
sepotong kayu ia mengaduknya.
“Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah.”
Saat si pemuda mereguk air itu, Ustadz kembali bertanya lagi kepadanya, “Bagaimana rasanya ?”
“Segar “, sahut si pemuda.
“Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?” tanya ustadz.
“Tidak, ” sahut pemuda itu.
Ustadz tersenyum sambil berkata:
“Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan,
adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. 
Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama. 
Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.
Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya. 
Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, 
hanya ada satu yang kamu dapat lakukan;
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu, 
luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”
Ustadz itu lalu kembali menasehatkan : “Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya? 
Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas, 
buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu, 
dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.”
(Ustadz Abdullah Hadrami)
Share:

Rejeki Tidak Mungkin Salah Alamat


Rejeki burung telah ditetapkan
Tadi malam saya diundang syukuran haji oleh tetangga sebelah. Lima orang berhaji bersamaan yaitu bapak, ibu dan 3 anak-anaknya.
Sohibul Bait adalah imam Musholla depan rumah, beliau punya 5 orang anak kebetulan laki-laki semua. 3 anak pertama sudah hafal Al Quran 30 juz (hafidz), sedangkan 2 yang terakhir masih sekitar 20 juz. Pekerjaan sang bapak dan ibu adalah guru, rumah beliaupun tidak bisa dibilang mewah. Beliau secara Luar biasa mampu mendidik anak ditengah jaman kebebasan saat ini.
Yang empunya rumah mengundang Ustadz Fauzan Kamal untuk berceramah, salah satu yang menyentak fikiran saya adalah ketika bercerita masalah rejeki makhluk. Untuk mendapatkan rejeki yang halal dan barakah jalannya adalah menanamkan pondasi iman sedalam-dalamnya sehingga tidak mudah goyah. Seseorang yang mendapatkan rejeki dari jalan yang tidak halal, pasti rejeki hanya akan lewat saja dan cepat hilangnya. Ketika kita memberikan makanan halal kepada anak dan istri kita, maka daging yang tumbuh dari keluarga akan menjadi baik misal menjadi anak penghafal Quran dll.
Kita lihat orang yang tiap hari bekerja siang malam, tidak mendirikan sholat diwaktunya, tidak berpuasa ramadhan, tidak pernah bersedekah karena dia berpikiran dia sendiri kesusahan, judi dll. Dia tidak akan kaya, kecuali yang sudah Allah tetapkan rejeki baginya. Wallahu a'lam

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dan Allah akan memberikan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka"

Jombang, 18 Agustus 2014.


Saiful



Share:

Kenapa Kita Dibenci Orang Lain

Kenapa Kita Dibenci Orang Lain


Hello Kitty/Karin yang diperankan Cut Meyriska di Sinetron Catatan Hati Seorang Istri adalah sosok yang jahat, punya seribu ide, tidak punya malu, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, kejam, tega dan banyak sifat jahat lainnya. 
Kita coba renungkan malam hari sebelum kita tidur, bagaimana sifat Karin. Kenapa orang disekitarnya tidak suka kehadiran Karin?, kenapa Karin tidak punya teman?, kenapa Karin menghalalkan segala cara?, kenapa Karin dijauhi teman/saudaranya, bahkan sang kakak sendiri pun kerepotan untuk menutupi kejahatan adiknya di mata teman-temannya?. Sebenarnya jawaban dari semua masalah sudah ada di setiap sinetron yang ditayangkan.
Orang yang menikmati Sinetron CHSI akan selalu menjauhi sifat yang diperankan oleh Karin karena menurut manusia kebanyakan, sifat tersebut tidak patut ditiru. Apakah kita memang sudah merasa bahwa sifat tersebut tidak ada pada diri kita, hanya kita yang bisa jawab....:)
Saya bukan orang yang suka sinetron, apalagi sinetron anak muda yang isinya hura hura, hidup hedonis, manja dll. untuk #CHSI ini mungkin pengecualian ditengah banyaknya sinetron, karena sinetron ini ditulis sendiri oleh Asma Nadia, seorang penulis novel Islam yang terkenal dan cukup banyak buku/novel yang sudah diterbitkan.

Jombang, 16 Agustus 2014

Saiful


Share:

IRI DAN DENGKI

IRI DAN DENGKI


Iri Dan Dengki
Banyak orang tak bisa mengelakkan dirinya dari sifat iri dan dengki. Dengki kepada kawan yang baru naik jabatan, dengki kepada tetangga yang punya mobil mewah, dengki kepada saudara yang anaknya sarjana dan berpenghasilan tinggi dan lain sebagainya. Kedepan, abad globalisasi dan keterbukaan semakin pula membuka ‘kran hati’ untuk saling mendengki. Karena ukuran globalisasi identik dengan materi. Orang pun semakin tak bisa mengendalikan hati. Lebih lanjut kita uraikan berikut ini.
Hakekat Dengki
Rasa dengki dan iri baru tumbuh manakala orang lain menerima nikmat. Biasanya jika seseorang mendapatkan nikmat, maka akan ada dua sikap pada manusia. Pertama, ia benci terhadap nikmat yang diterima kawannya dan senang bila nikmat itu hilang daripadanya. Sikap inilah yang disebut hasud, dengki dan iri hati. Kedua, ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari kawannya, tapi ia berusaha keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu. Sikap kedua ini dinamakan ghibthah (keinginan). Yang pertama itulah yang dilarang sedang yang kedua diperbolehkan.
Sebagian Kisah Al Qur’an tentang Orang-orang yang Dengki
Dalam bahasa sarkasme, orang pendengki adalah orang yang senang melihat orang lain dilanda bencana, dan itu disebut syamatah. Syamatah dengan hasad selalu berkait dan berkelindan. Dari sini kita tahu, betapa jahat seorang pendengki, ia tidak rela melihat orang lain bahagia, sebaliknya ia bersuka cita melihat orang lain bergelimang lara. Allah menggambarkan sikap dengki ini dalam firmanNya: “Bila kamu memperoleh kebaikan, maka hal itu menyedihkan mereka, dan kalau kamu ditimpa kesusahan maka mereka girang karenanya.” (Ali Imran : 120)
Dengki juga merupakan sikap orang-orang ahli Kitab. Allah berfirman: “Kebanyakan orang-orang ahli Kitab menginginkan supaya mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, disebabkan karena kedengkian (hasad) yang ada dalam jiwa mereka.” (Al Baqarah : 109)
Kedengkian saudara-saudara Yusuf kepada dirinya mengakibatkan sebagian dari mereka ingin menghabisi nyawa saudaranya sendiri, Yusuf ‘Alaihis Salam. Allah mengisahkan dalam firmanNya: “(Yaitu) ketika mereka berkata: Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah ia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik.” (Yusuf:8 – 9)
Terhadap orang-orang pendengki tersebut Allah dengan keras mencela: “Apakah mereka dengki kepada manusia lantaran karunia yang Allah berikan kepadanya?” (An Nisaa’ : 54)
Sebab-sebab Dengki
Rasa dengki pada dasarnya tidak timbul kecuali karena kecintaan kepada dunia. Dan dengki biasanya banyak terjadi di antara orang-orang terdekat; antar keluarga, antarteman sejawat, antar tetangga dan orang-orang yang berdekatan lainnya. Sebab rasa dengki itu timbul karena saling berebut pada satu tujuan. Dan itu tak akan terjadi pada orang-orang yang saling berjauhan, karena pada keduanya tidak ada ikatan sama sekali.
Adapun orang yang mencintai akhirat, yang mencintai untuk mengetahui Allah, malaikat-malaikat, nabi-nabi dan kerajaanNya di langit maupun di bumi maka mereka tidak akan dengki kepada orang yang mengetahui hal yang sama. Bahkan sebaliknya, mereka malah mencintai bahkan bergembira terhadap orang-orang yang mengetahuiNya. Karena maksud mereka adalah mengetahui Allah dan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisiNya. Dan karena itu, tidak ada kedengkian di antara mereka.
Kecintaan kepada dunia yang mengakibatkan dengki antar sesama disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya:
Sebab pertama adalah karena permusuhan. Ini adalah penyebab kedengkian yang paling parah. Ia tidak suka orang lain menerima nikmat, karena dia adalah musuhnya. Diusahakanlah agar jangan ada kebajikan pada orang tersebut. Bila musuhnya itu mendapat nikmat, hatinya menjadi sakit karena bertentangan dengan tujuannya. Permusuhan itu tidak saja terjadi antara orang yang sama kedudukannya, tetapi juga bisa terjadi antara atasan dan bawahannya. Sehingga sang bawahan misalnya, selalu berusaha menggoyang kekuasaan atasannya.
Sebab kedua adalah ta’azzuz (merasa paling mulia). Ia keberatan bila ada orang lain melebihi dirinya. Ia takut apabila koleganya mendapatkan kekuasaan, pengetahuan atau harta yang bisa mengungguli dirinya.
Sebab ketiga, takabbur atau sombong. Ia memandang remeh orang lain dan karena itu ia ingin agar dipatuhi dan diikuti perintahnya. Ia takut apabila orang lain memperoleh nikmat, berbalik dan tidak mau tunduk kepadanya. Termasuk dalam sebab ini adalah kedengkian orang-orang kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang seorang anak yatim tapi kemudian dipilih Allah untuk menerima wahyuNya. Kedengkian mereka itu dilukiskan Allah dalam firmanNya: “Dan mereka berkata: Mengapa Al Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Makkah dan Thaif) ini?” (Az Zukhruf : 31) Maksudnya, orang-orang kafir Quraisy itu tidak keberatan mengikuti Muhammad, andai saja beliau itu keturunan orang besar, tidak dari anak yatim atau orang biasa.
Sebab keempat, merasa ta’ajub dan heran terhadap kehebatan dirinya. Hal ini sebagaimana yang biasa terjadi pada umat-umat terdahulu saat menerima dakwah dari rasul Allah. Mereka heran manusia yang sama dengan dirinya, bahkan yang lebih rendah kedudukan sosialnya, lalu menyandang pangkat kerasulan, karena itu mereka mendengki-nya dan berusaha menghilangkan pangkat kenabian tersebut sehingga mereka berkata: “Adakah Allah mengutus manusia sebagai rasul?” (Al-Mu’minun : 34). Allah menjawab keheranan mereka dengan firmanNya: “Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu ?” (Al A’raaf : 63)
Sebab kelima, takut mendapat saingan. Bila seseorang menginginkan atau mencintai sesuatu maka ia khawatir kalau mendapat saingan dari orang lain, sehingga tidak terkabullah apa yang ia inginkan. Karena itu setiap kelebihan yang ada pada orang lain selalu ia tutup-tutupi. Bila tidak, dan persaingan terjadi secara sportif, ia takut kalau dirinya tersaingi dan kalah. Dalam hal ini bisa kita misalkan dengan apa yang terjadi antardua wanita yang memperebutkan seorang calon suami, atau sebaliknya. Atau sesama murid di hadapan gurunya, seorang alim dengan alim lainnya untuk mendapatkan pengikut yang lebih banyak dari lainnya, dan sebagainya.
Sebab keenam, ambisi memimpin (hubbur riyasah). Hubbur riyasah dengan hubbul jah (senang pangkat/kedudukan) adalah saling berkaitan. Ia tidak menoleh kepada kelemahan dirinya, seakan-akan dirinya tak ada tolok bandingnya. Jika ada orang di pojok dunia ingin menandingi-nya, tentu itu menyakitkan hatinya, ia akan mendengkinya dan menginginkan lebih baik orang itu mati saja, atau paling tidak hilang pengaruhnya.
Sebab ketujuh, kikir dalam hal kebaikan terhadap sesama hamba Allah. Ia gembira jika disampaikan khabar pada-nya bahwa si fulan tidak berhasil dalam usahanya. Sebaliknya ia merasa sedih jika diberitakan, si fulan berhasil mencapai kesuksesan yang dicarinya. Orang sema-cam ini senang bila orang lain terbelakang dari dirinya, seakan-akan orang lain itu mengambil dari milik dan simpanannya. Ia ingin meskipun nikmat itu tidak jatuh padanya, agar ia tidak jatuh pada orang lain. Ia tidak saja kikir dengan hartanya sendiri, tetapi kikir dengan harta orang lain. Ia tidak rela Allah memberi nikmat kepada orang lain. Dan inilah sebab kedengkian yang banyak terjadi.
Terapi Mengobati Dengki
Hasad atau dengki adalah penyakit hati yang paling berbahaya. Dan hati tidak bisa diobati kecuali dengan ilmu dan amal. Ilmu tentang dengki yaitu hendaknya kita ketahui bahwa hasad itu sangat membaha-yakan kita, baik dalam hal agama maupun dunia. Dan bahwa kedengkian itu setitikpun tidak membahayakan orang yang didengki, baik dalam hal agama atau dunia, bahkan ia malah memetik manfaat darinya. Dan nikmat itu tidak akan hilang dari orang yang kita dengki hanya karena kedengkian kita. Bahkan seandainya ada orang yang tidak beriman kepada hari Kebangkitan, tentu lebih baik baginya meninggalkan sifat dengki daripada harus menanggung sakit hati yang berkepan-jangan dengan tiada manfaat sama sekali, apatah lagi jika kemudian siksa akhirat yang sangat pedih menanti?
Bahkan kemenangan itu ada pada orang yang didengki, baik untuk agama maupun dunia. Dalam hal agama, orang itu teraniaya oleh Anda, apalagi jika kedengkian itu tercermin dalam kata-kata, umpatan, penyebaran rahasia, kejelekan dan lain sebagainya. Dan balasan itu akan dijumpai di akhirat. Adapun kemenang-annya di dunia adalah musuhmu bergembira karena kesedihan dan kedengkianmu itu.
Adapun amal yang bermanfaat yaitu hendaknya kita melakukan apa yang merupakan lawan dari kedengkian. Misalnya, jika dalam jiwa kita ada iri hati kepada seseorang, hendaknya kita berusaha untuk memuji perbuatan baiknya, jika jiwa ingin sombong, hendaknya kita melawannya dengan rendah hati, jika dalam hati kita terbetik keinginan menahan nikmat pada orang lain maka hendaknya kita berdo’a agar nikmat itu ditambahkan. Dan hendaknya kita teladani perilaku orang-orang salaf yang bila mendengar ada orang iri padanya, maka mereka segera memberi hadiah kepada orang tersebut. Dan sebagai penutup tulisan ini, ada baiknya kita renungkan kata-kata Ibnu Sirin: “Saya tidak pernah mendengki kepada seorangpun dalam urusan dunia, sebab jika dia penduduk Surga, maka bagaimana aku menghasudnya dalam urusan dunia sedangkan dia berjalan menuju Surga. Dan jika dia penduduk Neraka, bagaimana aku menghasud dalam urusan dunianya sementara dia sedang berjalan menuju ke Neraka.”
Ustad Abdullah Hadrami
Share:

Cara Submit Otomatis Postingan Blog ke Facebook Via RSS Graffiti

Cara Submit Otomatis Postingan Blog ke Facebook Via RSS Graffiti V 2.0 Beta




Kali ini saya mau share tentang RSS Graffiti, yaitu suatu aplikasi yang digunakan untuk submit otomatis postingan dari Web Blog ke Halaman Facebook anda.
RSS Graffiti adalah salah satu dari begitu banyak aplikasi Facebook, Aplikasi RSS pada Facebook adalah salah satu aplikasi facebook yang menyediakan auto posting pada Wall Facebook, juga pada Halaman Facebook, dan Group dimana anda sebagai pengelola nya. Lebih lanjut mari kita lihat bagaimana Cara Membuat Posting Otomatis dengan Aplikasi RSS Graffiti di Facebook.
Cara Submit Otomatis Postingan Blog ke Facebook Via RSS Graffiti V 2.0 Beta

ho to set up rss graffiti beta 2.0

    • Klik Tulisan "Add New Publishing Plan"
    • setting rss graffiti

    • Klik "Add New" dibagian "Source" kemudian masukkan url blog anda.setting rss graffiti

    •    Source Basic Setting.
      setting rss graffiti beta 2.0
        

      Ø Feed Tittle : Boleh diisi apa saja


      Ø Feed URL : diambil dari feed url blog.


      Ø Source Name Override : Boleh diisi boleh tidak dan boleh diisi kata apa saja. ( kalau diisi nanti akan jadi hyperlink dan menuju ke blog kita ).


      Ø Source URL Overrride : Boleh diisi boleh tidak dan boleh diisi kata apa saja. ( kalau diisi nanti akan jadi hyperlink dan menuju ke blog kita ).


      Ø 5,6,7 dan 8 diisi sesuai gambar.


    • Klik "Add New" dibagian "Target". Isi "Choose target" dengan nama facebook atau Fans page (biasanya sudah tersedia) dan Publish on Behalf of dengan Halaman facebook anda dan "save".setting rss graffiti ke fesbook

    • Klik gambar tanda panah untuk mengaktifkan. setting rss graffiti ke fesbook

    • Finish.
    • Semoga bermanfaat ^^
    copas dari http://sofyansniper.blogspot.com/
    Share:

    Menjadi Diri Sendiri


    Menjadi Diri Sendiri

    Share:

    SEORANG PEMIMPIN DICIPTAKAN DARI BAWAH

    Pemimpin Yang Digugu dan Ditiru

    Shalahuddin al Ayyubi
    Didalam sebuah organisasi baik kecil (rumah tangga) maupun besar (negara), kita selalu dihadapkan kepada berbagai persoalan. Persoalan yang muncul harus selalu bisa diminimalisir oleh seorang pemimpin. Pemimpin harus bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul, pemimpin harus punya sikap tegas, lugas dan bersahaja. 
    Pemimpin Negara tidak bisa menjalankan pemerintahan sampai detail ke kabupaten, kota, desa dst, seorang kepala negara mempunyai jenjang kepemimpinan pada masing-masing level pemerintahan. bolehlah sekali kali kepala negara blusukan...:)
    Pemimpin digugu artinya setiap perkataan pemimpin mempunyai "arti" tersendiri diartikan oleh bawahannya, akan sangat malu dan rendah diri jika anak buah tidak bisa mengikuti perintah atasannya atu bisa diartikan dia akan makar ataupun "jiwa" sakit. jiwa CORSA yang ditanamkan oleh KOPPASUS mempunyai arti luar biasa di setiap level anggotanya. CORSA akan kita jelaskan ditulisan berikutnya...
    Pemimpin ditiru artinya segala tingkah laku pemimpin layak ditiru dan dijadikan panutan. tidak layak anak buah mengomentari perilaku atasannya.
    Pemimpin yang punya hati dan perasaan juga mengayomi anggota akan sangat dirindukan. Pemimpin yang menghargai bawahan, pemimpin menjenguk anak buah jika sakit dll.
    Jiwa pemimpin tidak lahir dengan sendirinya, tetapi ditempa dalam bergbagai situasi dan kondisi.

    SEORANG PEMIMPIN DICIPTAKAN DARI BAWAH, BUKAN TITIPAN!!!


    Jombang, 14 Agustus 2014


    Saiful
    Share:

    Hidup Manusia hanya 60 s/d 70 Tahun saja.

    Hidup Manusia hanya 60 s/d 70 Tahun saja.

    Kita adalah saudara seiman yang diikat dengan kalimah Laa Illaha Illallah, Muhammadarrosulullah, artinya kalimat ini adalah kalimat keyakinan bahwa tiada Tuhan yang berhaq untuk disembah selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. 
    Umur kita hanya 60 tahun atau 70 tahun saja, 60 tahun yang lalu kita belum ada di dunia dan 60 tahun yang akan datang kita juga tak akan didunia. 
    Manusia diciptakan HANYA untuk beribadah kepada Allah, Manusia tidak diciptakan hanya untuk menikmati dunia, manusia akan mempertanggungjawabkan hidupnya didunia ketika diakhirat kelak.
    Allah tidak akan rugi jika manusia ciptaannya ini membangkang kepada perintahNya, tetapi manusia jualah yang rugi. 
    Ketika Allah perintahkan Sholat, maka orang beriman akan melakukan tanpa berat hati. orang fasiq akan mengatakan kenapa harus sholat, lha wong ini waktunya kerja, lihat film dll. dia akan selalu memprotes apa yang diajarkan Agama.
    "Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada satupun makhluq yang bisa menyesatkannya"

    Nah, tuan tuan kita berpikir ulang, tujuan kita didunia apa? jika 60 tahun yang lalu kita belum ada, dan 60 tahun yang akan datang kita hilang dari dunia......


    Jombang, 13 Agustus 2014.


    Saiful 

    Share:

    Daya Tarik menjadi PNS

    Daya Tarik menjadi PNS

    Sesaat lagi pemerintah akan mengadakan acara besar tahunan yakni rekrutmen pegawai negara. sudah diketahui bahwasannya PNS ini mempunyai daya tarik tersendiri dikalangan pencari kerja, selain dari gaji yang menggiurkan juga pekerjaan yang sangat enteng atau diartikan bahasa jawanya kerjo gak mikir.
    yang lebih dahsyat lagi adalah sistem rekrutmen yang amburadul setiap tahunnya. seakan akan pemerintah tidak mau tahu sistem rekrutmen ini yang berakibat penyelenggara negara tidak maksimal. yang ada adalah sistem calo yakni sistem Kolusi dan nepotisme. sistem sogok ini sangat merugikan dan mendholimi orang lain yang sebenarnya berhak mendapat jatah menjadi PNS.
    kalau saya sendiri harusnya pekerjaan dicari dengan jalan halal tanpa melalui sogokan supaya anak istri kita memakan rejeki yang berkah.

    terimakasih
    Jombang, 12 Agustus 2014


    Saiful
    Share:

    Ustad Sufyan Nur Al Makki al Banjari

    Ustad Sufyan Nur Al Makki

    Tahun 2001-2004 adalah tahun mencari jatidiri, belajar Islam kemana mana sampai akhirnya pengajian yang paling mantab dengan Ustad Sufyan Nur yang punya pondok kecil disebuah Villa Kungkuk, Batu, Malang. 
    Ustadz Sufyan dulu mempunyai santri hanya beberapa, sekitar 11 orang dan kebetulan ada 3 teman saya yang keluar kuliah untuk konsentrasi mondok Hafiz di Batu. 
    Yang terkesan adalah adalah disiplin belajar sangat mempengaruhi hasil akhir, seorang yang malas dalam menghafal akan lama juga selesai. setiap Ramadhan saya sempatkan ke Batu untuk shalat tarawih berjamaah dengan beliau, tarawih dilakukan jam 11 malam s/d subuh......ngantuk, capek dsb...hehhehe tapi itulah yang terjadi. bahkan anak-anaknya (Muhammad, Ibrahim) juga bisa mengimami tarawih dengan juz yang panjang.
    kitab kitab beliau dalam almari sangatlah banyak, belum pernah saya melihat kitab berbahasa arab sebanyak itu sebelumnya. pun ketika ditanya masalah apapun dalam fiqh, aqidah, akhlak beliau selalu sebutkan rujukan dikitab mana, pendapat pertama dari mana, kedua mana, kitab mana beliau faham...Subhanallah. 
    sebenarnya hati ini rindu untuk bertemu dengan para ulama ini. saya juga googling di internet mau cari murattal atau kajian beliau belum ketemu.....

    ulama yang faham, tawadhu, ahli ibadah...ya Allah mudahkanlah kami dan keluarga kami dalam memahami agama ini.

    Jombang, 9 Agustus 2014.

    saiful 




    Share:

    Disiplin

    Disiplin

    kehidupan akan membentuk karakter seseorang. anak kecil yang dididik dengan disiplin niscaya ketika besar dia akan menjadi disiplin dalam hidupnya. kita lihat di acara televisi Ramadhan 1435 disalah satu televisi swasta yakni seorang anak berumur 5,5 tahun sudah hafal 29 juz Al Quran (sekrang katanya sudah hafal 30 Juz). bagi sebagian orang seperti saya, mengajari anak hafal sampai 30 juz bukan pekerjaan yang mudah karena setahu saya setiap hari penghafal ini akan selalu memegang mushaf, menghafal berlembar lembar diulang ulang sampai puluhan kali. pekerjaan yang jenuh dan melelahkan, itu pikiran kita.
    Anak anak penghafal bisa dipastikan punya orang tua yang ilmu agamanya lebih, karena dia harus berkorban baik harta, waktu, kesabaran dalam membesarkan buah hati untuk mampu menghafal juz demi juz. jika dalam mushaf Ustmany setiap juz terdiri dari 10 lembar (20 muka), maka anak yang hafal Quran sampai 30 juz berarti harus hafal 30 x 10 lembar. Maka hanya akheratlah tempat kita menuju

    Ya Allah berikan pemahaman kepada anak anak kami dan istri kami terhadap Al Quran

    Jombang, 4 Agustus 2014.


    Saiful
    Share:

    Dahsyatnya Amalan Lidah

    Dahsyatnya Amalan Lidah

    Diposkan oleh Bersama Dakwah pada Sabtu, 08 Februari 2014 | 11.29 WIB

    Siluet doa (padawafm.com)
    Lidah merupakan salah satu anggota tubuh yang sangat vital. Seseorang bisa mengunyah makanan karena ada lidah, dan seseorang bisa mengungkapkan isi hatinya melalui perkataan karena ada lidah.

    Islam sangat memperhatikan anggota tubuh yang satu ini. Bisa dibuktikan dengan banyaknya ayat dan hadits yang membahasnya. Perkara menjaga lidah merupakan salah satu dari inti ajaran Islam.

    Salah satu amalan yang paling utama dalam Islam adalah dzikir. Berkenaan dengan dzikir, Rasulullah Saw bersabda:

    "Sungguh aku membaca empat kalimat tiga kali seandainya ditimbang dengan apa yang kamu baca seharian niscaya menyamainya; yakni Subhanallah Wabihamdih 'Adada Khalqih, Wa Ridhaa Nafsih, Wazinata 'Arsyih, Wamidada Kalimatih. (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya sebanyak jumlah makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan jiwa-Nya, seberat timbangan 'Arasy-Nya, dan sebanyak jumlah kalimat-kalimat-Nya)." (HR. Muslim)

    ”Sesungguhnya Allah akan menyelamatkan seorang lelaki dari ummatku di hadapan para makhluq pada hari kiamat. Maka dihamparkanlah di depannya sembilan puluh sembilan gulungan (dosa), setiap gulungan panjangnya sejauh mata memandang, kemudian Allah berfirman (kepadanya) : apakah kamu mengingkari sesuatu dari ini (yaitu catatan dosa yang terhampar didepannya), apakah para penulis-Ku yang mengawasi kamu menzholimimu? maka ia menjawab : “Tidak wahai Rabbku”, kemudian Allah berfirman : “Apakah kamu mempunyai udzur (berupa kebaikan)?”, maka ia menjawab : “Tidak wahai Rabbku”. Maka Allah berfirman : “Bahkan engkau mempunyai satu kebaikan di sisi Kami, sesungguhnya tidak ada kezholiman pada hari ini atasmu”, maka dikeluarkanlah satu bithoqoh (kartu) tertulis dalamnya Ø£َØ´ْÙ‡َدُ Ø£َÙ†َّ لاَ Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلاَّ اللهُ ÙˆَØ£َØ´ْÙ‡َدُ Ø£َÙ†َّ Ù…ُØ­َÙ…َّدًا عَبْدُÙ‡ُ ÙˆَرَسُÙˆْÙ„ُÙ‡ُ maka Allah berfirman : “Saksikanlah timbanganmu”, maka ia berkata : “Wahai Rabbku apalah artinya bithoqoh ini dibanding dengan gulungan-gulungan tersebut”, maka Allah berfirman : “Sesungguhnya engkau tidak akan dizholimi”. Maka diletakkanlah gulungan-gulungan tersebut pada satu anak timbangan dan bithoqoh (diletakkan) pada anak timbangan (lainnya). Maka terangkatlah gulungan-gulungan itu dan kartu tersebut lebih berat”. (HR. Tirmidzy)

    Hadits ini adalah hadits yang shohih, dishohihkan oleh Hamzah Al-Kinany dalam Juz`ul Bithoqoh hal. 35, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albany rahimahullah dalam Silsilah Ahadits Ash-Shohihah no. 135 dan Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy rahimahullah dalam Ash-Shohih Al Musnad Mimma Laisa Fii Ash-Shohihain 1/534-535.

    Jika kita merenungi kedua hadits tersebut, dapatlah dipahami bahwa pahala yang dihasilkan dari amalan lidah sangat besar.

    Namun demikian, lidah seperti dua sisi mata uang. Kedua sisi tersebut memiliki efek yang sangat dahsyat. Jika pahala yang dihasilkan oleh kebaikan lidah sangat besar. Begitu juga dengan dosa yang ditimbulkannya.

    Seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah Saw, “Tahukah kalian siapakah orang yang pailit itu?” Mereka menjawab, “Seorang pailit bagi kami adalah orang yang tidak mampunyai dirham dan barang dagangan.” Beliau bersabda, “Seorang pailit dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, ia pun datang dan telah mencela ini, menuduh ini berzina, dan memakan harta milik orang ini, telah menumpahkan darah orang ini, dan memukul ini. Maka pahala amal baiknya diberikan kepada orang ini dan orang ini, bila amal kebaikannya telah habis sebelum tuntas bebannya, maka kesalahan mereka diambil dan diberikan kepadanya, lalu ia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)

    “Inginkah engkau aku beri tahu tentang kepala (pokok) segala urusan, tiangnya dan puncaknya?”Aku menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Kepala segala urusan adalah Allah, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.” Rasulullah Saw. mengatakan lagi, “Inginkah engkau aku beri tahukan tentang penguat itu semua?” Aku menjawab, “Ya, wahai Nabi Allah.” Maka Rasulullah saw. memegang lidahnya seraya mengatakan, “Tahanlah (peliharalah) ini (lidah) olehmu.” Aku mengatakan, “Wahai Nabi Allah, akankah kita dibalas gara-gara omongan yang kita ucapkan?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ibumu telah kehilangan kamu! Tidaklah manusia dibenamkan ke dalam neraka –dimulai dengan wajah mereka atau lubang hidung mereka-melainkan buah dari lidah-lidah mereka?” (H.R. Tirmidzi)

    Lalu, apa yang menyebabkan amalan lidah jauh lebih besar ganjarannya ketimbang amalan anggota tubuh yang lain ?. Alasan yang logis diantaranya adalah:

    Pertama, Lidah lebih cepat aktivitasnya ketimbang anggota tubuh yang lain. Dalam satu menit sangat banyak kata-kata yang bisa keluar dari lidah, sedangkan anggota tubuh yang lain terbatas.

    Kedua, Jika kaki atau tangan hanya bisa melukai orang di hadapannya, maka lidah dapat melukai orang yang tidak dihadapannya. Daya jangkaunya sangat luas, bahkan peperangan-peperangan besar yang terjadi sejak zaman dahulu banyak yang disebabkan oleh tergelincirnya perkataan.

    Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (menjaga kemaluannya agar tak berzina), niscaya aku menjamin surga baginya”. (H.R. Bukhari)
    Wallahu a’lam.

    Penulis : Zain
    Seorang guru di Jakarta Selatan

    Copas - Bersama Dakwah
    Share:

    Wasiat Ibu untuk Putrinya

    10 Wasiat Ibu Kepada Putrinya, Sang Pengantin Baru

    Diposkan oleh Bersama Dakwah pada Selasa, 21 Januari 2014 | 20.24 WIB

    Ibu dan anaknya (Fimadani.com)
    Wahai anakku, peganglah 10 wasiat ini, insya Allah kebahagiaan akan menjadi milikmu.

    Pertama, iringilah suamimu dengan sifat qana’ah, menerima apa adanya. Sesungguhnya dalam qana’ah terdapat ketenangan hati.

    Kedua, pergaulilah suamimu dengan baik dan rasa patuh. Sesungguhnya di dalam kebaikan pergaulan dan kepatuhanmu terdapat ridha Tuhanmu.

    Ketiga, jagalah pandangan matanya agar jangan sampai melihat sesuatu yang tidak disukainya dalam dirimu.

    Keempat, jagalah penciumannya agar ia tidak mencium bau yang tidak harum di tubuhmu.

    Kelima, jagalah dengan sungguh-sungguh waktu makannya, sesungguhnya rasa lapar akan mudah menyulut kemarahan.

    Keenam, tenanglah di waktu tidurnya. Sebab kegaduhan di saat tidurnya bisa mendatangkan kekesalan.

    Ketujuh, jagalah rumah dan hartanya. Sesungguhnya menjaga harta suami adalah salah satu bentuk penghormatan kepadanya.

    Kedelapan, jagalah kehormatan dan keluarganya. Sesungguhnya menjaga kehormatan keluarganya adalah penjagaan yang sangat baik di matanya.

    Kesembilan, jangan menyebarkan rahasianya. Sebab rahasianya adalah rahasiamu, kelemahannya adalah kelemahanmu, dan aibnya adalah aibmu.

    Kesepuluh, jangan berpaling dari perintahnya. Sebab suami yang mendapati istrinya tak mau mentaatinya, ia akan sempit hatinya dan tidak ridha kepadanya. [Disarikan dari kumpulan kisah nyata Qashashush Shalihin karya DR Mustafa Murad] - Copas: Bersama Dakwah
    Share:

    Popular Posts

    Popular Post

    Recent Posts