#Pilpres2019

Menyikapi Pilpres 2019


Kita bisa melihat hiruk pikuk pesta demokrasi baik di media sosial maupun media massa. banyak terjadi gesekan antar kubu bahkan teman terpisahkan, saudara berjauhan dst.
Hal itu tidak akan terjadi jika kita bisa mensikapi dengan bijaksana. artinya apapun hasil akhir nanti setelah 17 April 2019 harus diserahkan kepada Allah, Dzat yang maha tinggi.

Bagi saya sendiri, kenapa Pilpres ini saya ikut bersuara. sebenarnya tidak ada pilihan yang sempurna diantara paslon 01 maupun 02, tetapi saya hanya menjalankan kaedah meminimalisir madharat yang lebih besar.
Masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh Jokowi periode 2014-2019 cukup banyak pada berbagai bidang. Hukum, Ekonomi, Politik, Hubungan Internasional. saya sendiri belum melihat dengan pasti apakah paslon nomor 2 bisa lebih baik daripada periode 2014-2019.

contoh kasus yang belum bisa diselesaikan masa pemerintahan Jokowi yaitu:
1. Hukum : Hukum tajam ke salah satu sisi, untuk teman dan kroni hukum tidak bisa ditegakkan secara adil, tetapi untuk oposisi kesalahan dicari cari. banyak contoh kasus misal Habib Riziq chat mesum kenapa yang dicari bukan penyebar chat nya tetapi yang di uber kok malah Habib Riziq, hal ini berbeda pada kasus Buni Yani yang di tangkap gara gara menyebar video Ahox. kasus Ahmad Dhani dan  para ulama yang kritis.
2. Ekonomi : meroket pada akhir 2018, kenyataannya tidak ada. malah yang terjadi kenaikan bbm, import barang besar besaran semisal gula, beras, garam dll padahal ini bisa diselesaikan oleh para petani kita. ingat kasus budi waseso dengan menperidag, kasus "MATAMU". itu adalah bentuk tidak sinkronnya antara instansi, satunya ingin import satunya lagi bilang cukup beras. karena pendapatan tidak sebanding maka semua pajak, Iuran BPJS dinaikkan, dst. akhirnya memberatkan rakyat.
3. Politik: adu domba dengan membuat isu khilafah di paslon rival. hal ini memicu tagar Pancasila vs Khilafah. ini kemudian ditandingkan dengan tagar PKI vs Pancasila. isu isu saling tuding pembuat hoax.

dari debat capres yang ada, sebenarnya Jokowi tidak bisa berbuat banyak dari hasil kerjanya selama 4 tahun. jangan bilang saya akan, tetapi seharusnya yang disampaikan adalah hasil kerja.
janji yang didengungkan pun seakan akan gak rasional, kartu prakerja, kartu anti miskin.....hal ini sangat tidak mendidik dan pada akhirnya BOHONG.
partai yang ada di paslon nomor 1 adalah kebanyakan Nasionalis yang terkadang antisyariah. ada PDIP, PSI, HANURA, PERINDO, PKB, dll. iklan di TV dari PSI mengkampanyekan aantipoligami, antisyariah dll. ngapain pilih kelompok begini?

korupsi merajalela sehingga OTT kpk juga banyak terjadi, yang viral adalah Romahurmuzy yang OTT jual beli jabatan di kemenag, Romy adalah sahabat dekat Jokowi. yang namanya tersangkut lagi adalah menteri agama dan menteri pemuda dan olahraga. BUMN dan ASN juga banyak dipakai ladang kampanye 01.
Harus dihentikan mereka supaya tidak sampai 2 periode supaya rakyat gak sengsara.

Kenapa Prabowo dipilih walaupun dia juga banyak kelemahan:
1. Prabowo Sandi adalah pilihan ijtima ulama, ada perjanjian dengan para ulama jika paslon nomor 2 terpilih, pastinya yang menguntungkan ummat.
2. Prabowo lebih berwibawa dari Jokowi, bahasa inggris, pengalaman memimpin, keluasan wacana dan menyelesaikan masalah. hal ini jauh diatas Jokowi
3. Nasionalis dan patriotik, sandi pun punya pengalaman dalam hal ekonomi dibanding dengan Kyai Maruf.
4. tidak bisa disetir bangsa lain, saya yakin sisi patriotik Prabowo akan melawan kekuatan asing. apalagi didukung ulama golongan "Putih"

walhasil, Bismillah semoga istikharah ini terlaksana pemimpin yang amanah untuk rakyat...

saiful


Jombang, 9/4/2019


Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Popular Post

Recent Posts