Beberapa hari yang lalu, Jombang dihebohkan dengan keberadaan video cambukan rotan kepada santri yang dilakukan di salah satu pondok pesantren di Jombang. belakangan diketahui penyebab hukuman itu adalah karena santri didapati menenggak minuman keras.
Pendapat saya pribadi sbb:
1. Hidup ini beresiko, resiko berhasil dan resiko gagal dan pada akhirnya setiap kegagalan akan menyakitkan. Sebagaimana ketika kecil, orang tua kita akan membelikan sepeda jika kita naik kelas, tetapi jika tidak naik kelas kita akhirnya tidak dibelikan sepeda. ini sangat menyakitkan bagi kita, tetapi aturan diawal sudah ditetapkan tetapi kita tidak mampu mencapainya dimana yang lain bisa.
2. Pertanda taubat seseorang adalah dengan hukuman, sebagaimana jaman Nabi jika melakukan zina, maka dirajam, jika mencuri dipotong tangan dst. Taubat ini akan diterima Allah Insyallah. bagi orang yang memperdulikan akhiratnya, maka lebih baik dosa ditebus di dunia saja.
3. Seharusnya berita seperti ini tidak perlu membuat heboh seIndonesia raya.
4. Pengunggah biasanya tidak senang dengan keberadaan aturan tsb karena terlihat kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Menurut Gus Qoyim yang menjadi pimpinan pondok pesantren, hukuman sudah diketahui awal awal oleh santri dan juga keluarganya dan mereka ikhlas dengan hukuman tersebut, hukuman menandakan bahwa santri tersebut bersalah dan akan bertaubat.
Pada akhirnya, dengan hebohnya video ini maka akan ada penggiringan opini dari sebagian orang bahwa pondok pesantren mengajarkan kekerasan sehingga pada satu saat pemerintah akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Pada satu saat bisa juga pondok pesantren akan di bredel kurikulumnya, akan dipilah mana kitab yang diperbolehkan dst....hampir sama dengan represifnya Mesir dimana khutbah Jumat materinya ditentukan pemerintah, ulamanya pilihan pemerintah dst..
Dunia makin tua................
Beberapa bulan yang lalu, Pak Kyai di Jombang sempat berbicara dengan nada tinggi, karena ada sebagian orang mengatasnamakan Lembaga HAM mengkritik kebudayaan pesantren yang dianggap keras dan kolot, semisal memberi hukuman pukul tangan dsb. pak Kyai bilang itu urusan internal pondok kami sendiri, itu cara kami mendidik santri supaya jadi ulama, kalian tidak perlu mengajari kami. Persetan atas nama HAM yang berbuat tidak adil dan apa yang sudah anda perbuat untuk Palestina ketika diserang Israel/Amerika???
Ini mengingatkan saya sekitar 10 tahun yang lalu, ada opini bahwa teroris muncul dari pondok pesantren. sama seperti berita di Metrotv bahwa Teroris muncul dari Remas dst.. apakah ini tanda tandanya?????
mari galang persatuan dan kesatuan, musuh dari dalam mulai bergerak atas nama HAM. hak asasi manusia sampah yang hanya punya kepentingan dan standar ganda. apakah pegiat HAM sudah bekerja dengan adil dan profesional???apakah pegiat HAM sudah melakukan bantuan hukum dengan adil??? pegiat HAM hanya akan tajam kebawah dan tidak bisa tajam keatas, sebagaimana perang yang dilakukan oleh Amerika akan terus dibenarkan oleh HAM, Palestina akan selalu dianggap salah oleh HAM.
siapakah pencetus HAM????AMERIKA!!!!
Wallahu a'lam
Jombang, 10 Desember 2014.
Saiful
sumber:
http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/225694/cetar!_ppuw_jombang_minta_pemerintah_legalkan_hukum_cambuk.html#.VIgR7tKUfSt
Pendapat saya pribadi sbb:
1. Hidup ini beresiko, resiko berhasil dan resiko gagal dan pada akhirnya setiap kegagalan akan menyakitkan. Sebagaimana ketika kecil, orang tua kita akan membelikan sepeda jika kita naik kelas, tetapi jika tidak naik kelas kita akhirnya tidak dibelikan sepeda. ini sangat menyakitkan bagi kita, tetapi aturan diawal sudah ditetapkan tetapi kita tidak mampu mencapainya dimana yang lain bisa.
2. Pertanda taubat seseorang adalah dengan hukuman, sebagaimana jaman Nabi jika melakukan zina, maka dirajam, jika mencuri dipotong tangan dst. Taubat ini akan diterima Allah Insyallah. bagi orang yang memperdulikan akhiratnya, maka lebih baik dosa ditebus di dunia saja.
3. Seharusnya berita seperti ini tidak perlu membuat heboh seIndonesia raya.
4. Pengunggah biasanya tidak senang dengan keberadaan aturan tsb karena terlihat kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Menurut Gus Qoyim yang menjadi pimpinan pondok pesantren, hukuman sudah diketahui awal awal oleh santri dan juga keluarganya dan mereka ikhlas dengan hukuman tersebut, hukuman menandakan bahwa santri tersebut bersalah dan akan bertaubat.
Pada akhirnya, dengan hebohnya video ini maka akan ada penggiringan opini dari sebagian orang bahwa pondok pesantren mengajarkan kekerasan sehingga pada satu saat pemerintah akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Pada satu saat bisa juga pondok pesantren akan di bredel kurikulumnya, akan dipilah mana kitab yang diperbolehkan dst....hampir sama dengan represifnya Mesir dimana khutbah Jumat materinya ditentukan pemerintah, ulamanya pilihan pemerintah dst..
Dunia makin tua................
Beberapa bulan yang lalu, Pak Kyai di Jombang sempat berbicara dengan nada tinggi, karena ada sebagian orang mengatasnamakan Lembaga HAM mengkritik kebudayaan pesantren yang dianggap keras dan kolot, semisal memberi hukuman pukul tangan dsb. pak Kyai bilang itu urusan internal pondok kami sendiri, itu cara kami mendidik santri supaya jadi ulama, kalian tidak perlu mengajari kami. Persetan atas nama HAM yang berbuat tidak adil dan apa yang sudah anda perbuat untuk Palestina ketika diserang Israel/Amerika???
Ini mengingatkan saya sekitar 10 tahun yang lalu, ada opini bahwa teroris muncul dari pondok pesantren. sama seperti berita di Metrotv bahwa Teroris muncul dari Remas dst.. apakah ini tanda tandanya?????
mari galang persatuan dan kesatuan, musuh dari dalam mulai bergerak atas nama HAM. hak asasi manusia sampah yang hanya punya kepentingan dan standar ganda. apakah pegiat HAM sudah bekerja dengan adil dan profesional???apakah pegiat HAM sudah melakukan bantuan hukum dengan adil??? pegiat HAM hanya akan tajam kebawah dan tidak bisa tajam keatas, sebagaimana perang yang dilakukan oleh Amerika akan terus dibenarkan oleh HAM, Palestina akan selalu dianggap salah oleh HAM.
siapakah pencetus HAM????AMERIKA!!!!
Wallahu a'lam
Jombang, 10 Desember 2014.
Saiful
sumber:
http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/225694/cetar!_ppuw_jombang_minta_pemerintah_legalkan_hukum_cambuk.html#.VIgR7tKUfSt